JAKARTA, KOMPAS.com - Video yang menggambarkan anggota rombongan pengawal jenazah memukul sebuah mobil yang melintas di depan rombongan tersebut beredar di media sosial Instagram.
Video tersebut salah satunya diunggah oleh akun @warung_jurnalis. Keterangan unggahan itu menyebut lokasi kejadian berada di kawasan Cakung, Jakarta Timur.
Kasat Lantas Jakarta Timur AKBP Sutimin tidak membenarkan perilaku yang tergambar dalam video tersebut.
Baca juga: Jenazah Perempuan Lansia di Sungai Gegerkan Warga Luwu Timur
Menurut Sutimin, rombongan jenazah tidak boleh arogan meski mendapat keistimewaan dalam berlalu lintas.
"Enggak boleh ini main hakim sendiri, jalan ini kan jalan umum, tidak boleh untuk arogan," kata Sutimin saat dihubungi Kompas.com, Selasa (26/3/2019).
Sutimin mengimbau rombongan pengawal jenazah sebaiknya berkomunikasi dengan pihak kepolisian.
https://www.instagram.com/p/Bvdsy-7jcPc/?utm_source=ig_web_copy_link
Sutimin menjamin pihak kepolisian akan membantu kelancaran lalu lintas rombongan pengawal jenazah selama ada koordinasi sebelumnya.
"Kalau ketemu di jalan, kalau macet, kami bantu aksesnya. Kalau ada jalur khusus, kami prioritaskan masuk jalur khusus supaya tidak mengganggu pengguna jalan lainnya," ujar Sutimin.
Sutimin juga mengingatkan agar anggota rombongan pengawal jenazah untuk senantiasa menaati aturan lalu lintas, salah satunya mengenakan helm saat menaiki sepeda motor.
"Jangan sampai niatnya baik membantu kelancaran nanti malah kecelakaan fatal, kan enggak pakai helm itu, kepala benturan bisa meninggal," kata Sutimin.
Baca juga: Tiga Jenazah Kelompok MIT Tiba di RS Bhayangkara Polda Sulteng
Kendati demikian, Sutimin belum bisa memastikan apakah video yang beredar di media sosial itu benar terjadi di kawasan Cakung, Jakarta Timur.
Aksi arogan rombongan pengawal jenazah tersebut bukanlah yang pertama kali terjadi.
Beberapa waktu lalu, rombongan jenazah sebanyak 14 kendaraan merusak palang Gerbang Tol Cengkareng karena memaksa masuk jalan tol.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.