Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
SOROT POLITIK

Keputusan Politik Berani Jokowi, Antar Jakarta Punya MRT

Kompas.com - 27/03/2019, 08:45 WIB
Mikhael Gewati

Editor


KOMPAS.com
- Setelah tertunda hingga 30 tahun, Indonesia akhirnya memiliki Moda Raya Terpadu (MRT). Adalah penduduk Jakarta dan sekitarnya yang bisa menikmati MRT fase pertama sepanjang 16 kilometer (km).

Proyek layanan angkutan massal berbasis rel ini telah diresmikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi), pada Minggu pagi (24/3/2019).

Seperti dijelaskan dalam keterangan tertulis yang Kompas.com terima, pembangunan MRT Jakarta adalah buah dari keputusan berani Jokowi ketika menjadi gubernur DKI Jakarta.

Saat itu, Jokowi menyakini MRT bisa menjadi salah satu solusi kemacetan parah yang selalu menghantui ibu kota setiap hari.

Perlu diketahui, dampak dari kemacetan di Jakarta dan sekitarnya diperkirakan merugikan negara hingga mencapai Rp 100 triliun per tahun.

"Masa negara sebesar kita punya MRT baru sekarang? Itu keputusan politik baru saya saat jadi Gubernur dengan Pak Ahok (Basuki Tjahaja Purnama, wakil gubernur DKI Jakarta, kala itu),” ujar Jokowi di acara Deklarasi Dukungan 10.000 Pengusaha untuk Jokowi-Amin oleh Pengusaha Pekerja Pro Jokowi (Kerjo) di Istora Senayan, Kamis malam, (21/3/2019).

Baca jugaCerita Sutiyoso soal Mimpinya 15 Tahun Lalu Ingin Bangun MRT Jakarta

Lebih lanjut Jokowi menjelaskan alasan kenapa MRT selama 30 tahun tidak dibangun. Ini karena yang selalu dipaparkan ke Gubernur Jakarta adalah masalah untung dan rugi saja.

“Sampai kapan pun transportasi massal pasti rugi," tegas Jokowi.

Seiring dengan peresmian MRT fase 1 dengan rute Lebak Bulus - Bundaran HI, dicanangkan juga proyek pembangunan fase 2, dari titik Bundaran HI hingga ke Kota.

Dengan peresmian fase 1 dan pencanangan fase 2 ini, tahap pertama MRT koridor utara-selatan Lebak Bulus-Kota semakin pasti bisa terwujud. Selanjutnya, tahap ke-2 koridor barat timur dari arah Tangerang-Bekasi yang masih menunggu kepastian.

MRT sebenarnya sudah digagas sejak tahun 1985, dengan tujuan mengurangi kemacetan di Ibukota. Ada lebih dari 25 studi subyek umum dan khusus yang telah dilakukan terkait dengan kemungkinan sistem MRT di Jakarta. Akan tetapi, proyek ini tak kunjung berjalan.

Tatkala Jokowi menjabat Gubernur DKI, proyek MRT masuk menjadi salah satu prioritas dalam anggaran Jakarta pada 2013. Pada tahun yang sama tepatnya 10 Oktober 2013, Jokowi meresmikan dimulainya pembangunan MRT.

Diyakini jalur MRT sepanjang sekitar 231 km di Jakarta dan sekitarnya dan senilai sekitar Rp 571 triliun itu menguntungkan secara hitungan makro.

Dengan demikian, persepsi pembangunan infrastruktur dalam hal ini pembangunan MRT merugikan, sejatinya akan tergantikan.

Sebab pembangunan infrastruktur terbukti dapat memberikan efek pengganda (multiplier effect) bagi perekonomian bangsa dan negara, baik masyarakat pemerintah pusat dan daerah itu sendiri.

Baca juga: Jokowi Perintahkan Gubernur Anies Bangun MRT Jakarta Fase 3 Tahun Ini

#IndonesiaOptimis

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Latihan Selama 3 Bulan, OMK Katedral Jakarta Sukses Gelar Visualisasi Jalan Salib pada Perayaan Jumat Agung

Latihan Selama 3 Bulan, OMK Katedral Jakarta Sukses Gelar Visualisasi Jalan Salib pada Perayaan Jumat Agung

Megapolitan
Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, Baznas RI Ajak Siswa SMA Punya Hobi Berzakat

Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, Baznas RI Ajak Siswa SMA Punya Hobi Berzakat

Megapolitan
Cerita Ridwan 'Menyulap' Pelepah Pisang Kering Menjadi Kerajinan Tangan Bernilai Ekonomi

Cerita Ridwan "Menyulap" Pelepah Pisang Kering Menjadi Kerajinan Tangan Bernilai Ekonomi

Megapolitan
Peringati Jumat Agung, Gereja Katedral Gelar Visualisasi Jalan Salib yang Menyayat Hati

Peringati Jumat Agung, Gereja Katedral Gelar Visualisasi Jalan Salib yang Menyayat Hati

Megapolitan
Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Megapolitan
Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Megapolitan
Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Megapolitan
Ingar-bingar Tradisi Membangunkan Sahur yang Berujung Cekcok di Depok

Ingar-bingar Tradisi Membangunkan Sahur yang Berujung Cekcok di Depok

Megapolitan
KSAL: Setelah Jakarta, Program Pesantren Kilat di Kapal Perang Bakal Digelar di Surabaya dan Makasar

KSAL: Setelah Jakarta, Program Pesantren Kilat di Kapal Perang Bakal Digelar di Surabaya dan Makasar

Megapolitan
Masjid Agung Bogor, Simbol Peradaban yang Dinanti Warga Sejak 7 Tahun Lalu

Masjid Agung Bogor, Simbol Peradaban yang Dinanti Warga Sejak 7 Tahun Lalu

Megapolitan
Duduk Perkara Penganiayaan 4 Warga Sipil oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus

Duduk Perkara Penganiayaan 4 Warga Sipil oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus

Megapolitan
45 Orang Jadi Korban Penipuan Jual Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Kerugian Capai Rp 3 Miliar

45 Orang Jadi Korban Penipuan Jual Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Kerugian Capai Rp 3 Miliar

Megapolitan
Telan Anggaran Rp 113 Miliar, Bima Arya Harap Masjid Agung Bogor Jadi Pusat Perekonomian

Telan Anggaran Rp 113 Miliar, Bima Arya Harap Masjid Agung Bogor Jadi Pusat Perekonomian

Megapolitan
Driver Taksi Online Diduga Berniat Culik dan Rampok Barang Penumpangnya

Driver Taksi Online Diduga Berniat Culik dan Rampok Barang Penumpangnya

Megapolitan
TNI AD Usut Peran Oknum Personelnya yang Aniaya 4 Warga Sipil di Jakpus

TNI AD Usut Peran Oknum Personelnya yang Aniaya 4 Warga Sipil di Jakpus

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com