JAKARTA, KOMPAS.com - Para warga memadati Stasiun MRT (Moda Raya Terpadu) pada akhir pekan, Sabtu (30/3/2019).
Kepadatan terlihat di gate atau pintu masuk Stasiun MRT Bunderan HI. Mereka mengantre untuk mencoba MRT melalui stasiun tersebut.
Di dalam rangkaian Ratangga, para warga harus berdesakan dan banyak yang berdiri. Deretan kursi yang tersedia tidak mampu menampung membludaknya para penumpang.
Para penumpang didominasi para orangtua yang membawa serta anak-anaknya.
Kompas.com memulai perjalanan dari Stasiun Bundaran Hotel Indonesia dalam rangakaian Ratangga pukul 13.00 WIB.
Baca juga: MRT Jakarta Sediakan Kartu Single Trip Rp 15.000, Bisa Refund
Selain menikmati perjalanan dengan Ratangga, para penumpang terlihat mengabadikan pengalamannya dengan berswafoto.
Salah seorang penumpang asal Tebet, Jakarta Selatan, Ernawati, mengatakan, ia sengaja pergi ke Stasiun MRT Bunderan HI ini untuk menghabiskan hari liburnya dengan mencoba MRT.
“Ini saya naik rombongan keluarga sengaja mau datang ke sini (stasiun MRT) mau coba naik MRT gimana,” ujar Erna.
Hal yang sama diucapkan oleh Norman, warga BSD Tangerang. Ia mengaku bangga, Jakarta memiliki moda transportasi seperti di luar negeri.
“Awalnya sih penasaran ya, setelah coba bagus banget, keretanya cepet, wah kerenlah,” ujar Norman.
Baca juga: Mengapa PT MRT Tak Sediakan Tempat Sampah di Stasiun?
Ia juga tak mempermasalahkan tarif MRT rute Stasiun Lebak Bulus ke Stasiun Bundaran Hotel Indonesia (HI) sebesar Rp 14.000.
Menurut dia, harga tarif MRT tersebut masih tergolong murah dibandingkan naik angkutan umum yang memakan waktu lebih lama.
“Segitu menurut saya masih termasuk murah dengan waktu yang cepat ya tidak masalah sih cukup. Worth it,” ujar dia.
Sementara itu, warga asal Depok, Yuanita, berharap, ada petugas keamanan di dalam MRT untuk memastikan ibu hamil dan penyandang disabilitas diprioritaskan.
“Saya dari tadi sih tidak lihat petugas ada di dalam MRT ini. Saya berharapnya ada petugas ya di dalam. Soalnya dari tadi saya bolak balik dari Bunderan Hi-Lebak Bulus saya tidak duduk padahal saya hamil lantaran tidak ada petugas di dalam yang mengarahkan,” kata Yuanita.