Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anies Bandingkan Kenyamanan dan Tarif MRT dengan Ojek Online

Kompas.com - 01/04/2019, 13:48 WIB
Rindi Nuris Velarosdela,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA,  KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan membandingkan tarif perjalanan dari Lebak Bulus, Jakarta Selatan, menuju Bundaran Hotel Indonesia (HI), Jakarta Pusat, menggunakan ojek online dan MRT

Menurut dia, tarif perjalanan MRT Rp 14.000 masih relatif murah apabila dibandingkan dengan ojek online.

"Coba bandingkan dengan angkutan umum lain, misalnya menggunakan Go-Jek. Kalau Go-Jek per kilometer itu Rp 2.000, jaraknya? 16 kilometer, berarti Rp 32.000 dengan kenyamanan rendah dan naik motor nih, kepastian waktu tidak pasti," kata Anies di Stasiun MRT Bundaran HI, Jakarta Pusat, Senin (1/4/2019).

Baca juga: Antusiasme Warga Naik MRT meski Tak Lagi Gratis...

Selain itu, kata Anies, fasilitas yang disediakan MRT Jakarta lebih nyaman dibandingkan fasilitas ojek online.

"Ini (MRT Jakarta) pasti waktunya 28 menit, kenyamanan juga tinggi," ujarnya. 

"Sebenarnya ketika berbicara mahal dan murah itu relatif, makanya bandingkan dengan moda transportasi lain termasuk menggunakan kendaraan pribadi. Kalau pakai motor dan mobil sendiri harus dipikirkan biaya parkrnya, kalau naik MRT begitu turun, tidak perlu pikir parkir lagi," kata Anies.

Baca juga: Kalau Naik MRT Bisa Ngirit 50 Persen Ketimbang Naik Ojol

Sebelumnya, MRT mulai beroperasi komersial pada Senin ini. 

Perhitungan tarif yang diterapkan untuk MRT berbeda dengan transjakarta yang satu tarif.

Tarif MRT bervariasi dari Rp 3.000 hingga Rp 14.000. Adapun, selama April 2019, MRT memberlakukan diskon 50 persen.

Baca juga: Anies Targetkan Lebih dari 65.000 Penumpang Naik MRT Jakarta Per Hari

Untuk pembelian tiket MRT, warga harus membayar dengan kartu harian atau kartu uang elektronik.

Warga juga bisa menggunakan uang elektronik yang diterbitkan bank yaitu JakLingko, E-Money (Bank Mandiri), Brizzi (Bank BRI), Tap Cash (Bank BNI), Flazz (Bank BCA), dan JakartaOne (Bank DKI).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ini Tata Cara Lapor Domisili agar NIK Tidak Dinonaktifkan

Ini Tata Cara Lapor Domisili agar NIK Tidak Dinonaktifkan

Megapolitan
Kunjungi Posko Pengaduan Penonaktifan NIK di Petamburan, Warga: Semoga Tidak Molor

Kunjungi Posko Pengaduan Penonaktifan NIK di Petamburan, Warga: Semoga Tidak Molor

Megapolitan
Penyesalan Kekasih Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading, Minta Maaf Tinggalkan Korban Saat Tengah Pendarahan

Penyesalan Kekasih Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading, Minta Maaf Tinggalkan Korban Saat Tengah Pendarahan

Megapolitan
Seorang Pria Peluk Paksa Gibran yang Sedang Berkunjung di Rusun Muara Jakarta Utara

Seorang Pria Peluk Paksa Gibran yang Sedang Berkunjung di Rusun Muara Jakarta Utara

Megapolitan
Warga Bekasi Jadi Korban Pecah Kaca Mobil Saat Sedang Makan Soto di Kemang Pratama

Warga Bekasi Jadi Korban Pecah Kaca Mobil Saat Sedang Makan Soto di Kemang Pratama

Megapolitan
Gibran Janji Dorong Pemerataan Pembangunan di Seluruh Indonesia

Gibran Janji Dorong Pemerataan Pembangunan di Seluruh Indonesia

Megapolitan
Kondisi Rumah Galihloss Mendadak Sepi Setelah Dugaan Penistaan Agama Mencuat, Tetangga: Mereka Sudah Pergi

Kondisi Rumah Galihloss Mendadak Sepi Setelah Dugaan Penistaan Agama Mencuat, Tetangga: Mereka Sudah Pergi

Megapolitan
Polisi Temukan 'Tisu Magic' dan Lintah Papua di Kamar Kos Perempuan yang Tewas di Pulau Pari

Polisi Temukan "Tisu Magic" dan Lintah Papua di Kamar Kos Perempuan yang Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Video Pencurian Mesin 'Cup Sealer' di Depok Viral di Media Sosial

Video Pencurian Mesin "Cup Sealer" di Depok Viral di Media Sosial

Megapolitan
Posko Aduan Penonaktifan NIK di Petamburan Beri Sosialisasi Warga

Posko Aduan Penonaktifan NIK di Petamburan Beri Sosialisasi Warga

Megapolitan
Ketua RW Syok Galihloss Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penistaan Agama

Ketua RW Syok Galihloss Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penistaan Agama

Megapolitan
Selain Sepi Pembeli, Alasan Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Pepaya karena Pasokan Berlimpah

Selain Sepi Pembeli, Alasan Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Pepaya karena Pasokan Berlimpah

Megapolitan
SDA DKI Bangun 5 Polder Baru dan Revitalisasi 2 Pompa 'Stasioner' untuk Tanggulangi Banjir

SDA DKI Bangun 5 Polder Baru dan Revitalisasi 2 Pompa "Stasioner" untuk Tanggulangi Banjir

Megapolitan
Gibran Kunjungi Rusun Muara Baru, Warga: Semoga Bisa Teruskan Kinerja Jokowi

Gibran Kunjungi Rusun Muara Baru, Warga: Semoga Bisa Teruskan Kinerja Jokowi

Megapolitan
Kunjungi Rusun Muara Baru, Gibran: Banyak Permasalahan di Sini

Kunjungi Rusun Muara Baru, Gibran: Banyak Permasalahan di Sini

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com