Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pencuri Modus Pecah Kaca Mobil Gunakan Busi yang Diemut Lebih Dulu

Kompas.com - 03/04/2019, 09:20 WIB
Dean Pahrevi,
Icha Rastika

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Kapolsek Cikarang Pusat AKP Soemantri mengatakan, pelaku pencurian dengan modus pecah kaca mobil di rest area Tol Jakarta-Cikampek KM 39, Kota Bekasi menggunakan busi untuk memecahkan kaca mobil yang diincarnya.

Pencurian ini tereka kamera CCTV di sekitar lokasi kejadian.

Soemantri mengatakan, berdasarkan rekaman, pelaku mengemut busi sebelum melemparan busi tersebut untuk memecahkan kaca mobil.

"Pelaku ngikutin korban, terus satu pelaku turun, dia keluarin busi, lalu dimasukin ke mulut (pelaku). Diemut (businya) begitu terus baru dilempar ke kaca," kata Soemantri saat dikonfirmasi wartawan, Selasa (2/4/2019).

Baca juga: Viral, Pencurian Modus Pecah Kaca Mobil Terekam CCTV di Bekasi

Soemantri menduga, busi itu diemut sebelum dilemparkan ke kaca untuk meredam pecahan kaca mobil agar pecahan kaca tidak berceceran dan menimbulkan suara yang keras.

"Itu mungkin buat peredam pecahan kaca kayaknya," ujar dia.

Menurut dia, pencurian ini terjadi pada Jumat (22/3/2019).

Dalam video yang diunggah akun Instagram @pojokbekasicom, terlihat sebuah mobil berwarna putih diparkir tanpa ada orang di dalamnya.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

Kejahatan pecah kaca di rest area Cikarang Pusat KM 39. Hanya 50 detik, tas amblas. _ _ #bekasi #cikarang #cikarangpusat #pojokbekasicom

A post shared by PojokBekasi.com (@pojokbekasicom) on Apr 2, 2019 at 1:24am PDT

Tak lama kemudian, datang mobil berwarna hitam berhenti di samping mobil putih tersebut.

Kemudian, seorang pria keluar dari mobil hitam dan melemparkan sebuah benda ke kaca mobil putih tersebut berulang kali.

Hingga akhirnya, kaca belakang sebelah kanan mobil putih itu pecah dan pria tersebut mengambil barang dari dalam mobil putih itu.

Baca juga: Dalam 10 Menit, Uang dan Laptop Pria Ini Dicuri Maling Bermodus Pecah Kaca Mobil

Selesai mengambil barang, pria itu kembali memasuki mobilnya dan pergi dari lokasi.

"Yang hilang satu buah tas jinjing hitam, token bank, satu stik alarm, 10 buah USB," ujar Soemantri.

Adapun pelaku berjumlah dua orang dan sudah ditangkap oleh Satuan Polda Metro Jaya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Warga 'Numpang' KTP DKI: Pelayanan di Jakarta Itu Enak Banget, Administrasinya Enggak Ribet...

Warga "Numpang" KTP DKI: Pelayanan di Jakarta Itu Enak Banget, Administrasinya Enggak Ribet...

Megapolitan
Masuk Bursa Cagub DKI dari PKS, Khoirudin: Saya Kawal dari Dewan Saja...

Masuk Bursa Cagub DKI dari PKS, Khoirudin: Saya Kawal dari Dewan Saja...

Megapolitan
Maju di Pilkada Kota Bogor, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Daftar Lewat Gerindra

Maju di Pilkada Kota Bogor, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Daftar Lewat Gerindra

Megapolitan
Pendapatan Ojek Sampan Tak Cukupi Biaya Hidup, Bakar Terpaksa Berutang Untuk Makan

Pendapatan Ojek Sampan Tak Cukupi Biaya Hidup, Bakar Terpaksa Berutang Untuk Makan

Megapolitan
Pascalebaran, Harga Bawang Merah di Pasar Perumnas Klender Tembus Rp 80.000 per Kilogram

Pascalebaran, Harga Bawang Merah di Pasar Perumnas Klender Tembus Rp 80.000 per Kilogram

Megapolitan
Jadwal Pra PPDB SD dan SMP Kota Tangerang 2024 dan Cara Daftarnya

Jadwal Pra PPDB SD dan SMP Kota Tangerang 2024 dan Cara Daftarnya

Megapolitan
BPBD DKI: Banjir yang Rendam Jakarta sejak Kamis Pagi Sudah Surut

BPBD DKI: Banjir yang Rendam Jakarta sejak Kamis Pagi Sudah Surut

Megapolitan
Maju Mundur Kenaikan Tarif Transjakarta, Wacana Harga Tiket yang Tak Lagi Rp 3.500

Maju Mundur Kenaikan Tarif Transjakarta, Wacana Harga Tiket yang Tak Lagi Rp 3.500

Megapolitan
Mengapa Penjaga Warung Madura Selalu 'Video Call' Setiap Hari?

Mengapa Penjaga Warung Madura Selalu "Video Call" Setiap Hari?

Megapolitan
Gara-gara Masalah Asmara, Remaja di Koja Dianiaya Mantan Sang Pacar

Gara-gara Masalah Asmara, Remaja di Koja Dianiaya Mantan Sang Pacar

Megapolitan
Pendatang Usai Lebaran Berkurang, Magnet Jakarta Kini Tak Sekuat Dulu

Pendatang Usai Lebaran Berkurang, Magnet Jakarta Kini Tak Sekuat Dulu

Megapolitan
Pendaftaran Cagub Independen Jakarta Dibuka 5 Mei 2024, Syaratnya 618.750 KTP Pendukung

Pendaftaran Cagub Independen Jakarta Dibuka 5 Mei 2024, Syaratnya 618.750 KTP Pendukung

Megapolitan
Polisi Tilang 8.725 Pelanggar Ganjil Genap di Tol Jakarta-Cikampek Selama Arus Mudik dan Balik

Polisi Tilang 8.725 Pelanggar Ganjil Genap di Tol Jakarta-Cikampek Selama Arus Mudik dan Balik

Megapolitan
Belajar dari Pemilu 2024, KPU DKI Mitigasi TPS Kebanjiran Saat Pilkada

Belajar dari Pemilu 2024, KPU DKI Mitigasi TPS Kebanjiran Saat Pilkada

Megapolitan
Kisah Bakar dan Sampan Kesayangannya, Menjalani Masa Tua di Perairan Pelabuhan Sunda Kelapa

Kisah Bakar dan Sampan Kesayangannya, Menjalani Masa Tua di Perairan Pelabuhan Sunda Kelapa

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com