Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ingin Naik MRT pada Akhir Pekan, Ini Tips Hindari Kepadatan Penumpang

Kompas.com - 06/04/2019, 07:59 WIB
Vitorio Mantalean,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Pengoperasian moda raya terpadu alias MRT secara komersial telah dimulai sejak Senin (1/4/2019). Sejauh ini, MRT mulai digunakan secara reguler oleh kalangan pekerja.

Meski begitu, tak sedikit pula yang menggunakannya dalam rangka euforia hadirnya MRT di Jakarta. Apalagi, penumpang masih dapat menikmati diskon tarif perjalanan sebesar 50 persen selama bulan April ini.

Tak heran, Direktur Utama PT. MRT Jakarta William Sabandar menaksir tingginya antusiasme warga Jakarta yang hendak berkeliling kota menggunakan Ratangga pada akhir pekan ini.

“Besok (Sabtu pasti akan lebih ramai lagi. Kita akan bantu teman-teman di lapangan, mudah-mudahan bisa terkendali,” kata William kala ditemui Kompas.com pada Jumat (5/4/2019) malam di Stasiun Bundaran HI.

Baca juga: 3 Persoalan Integrasi Stasiun MRT yang Belum seperti di Luar Negeri

Kompas.com merangkum sejumlah kiat agar kegiatan Anda keliling Ibu Kota menggunakan MRT bisa berjalan nyaman, salah satunya dengan menghindari kepadatan penumpang:

1. Berangkat dari stasiun kedua atau ketiga

Rute yang telah dilayani MRT fase satu ini adalah Lebak Bulus-Bundaran HI. Imbasnya, kedua stasiun “ujung” tersebut hampir setiap hari menjadi simpul kepadatan penumpang dengan antrean loket yang mengular panjang.

Bahkan, beberapa hari silam, Stasiun Bundaran HI sampai ditutup karena kelebihan penumpang di dalamnya.

Baca juga: Blok M Jadi Kawasan Favorit Kulineran Naik MRT

Oleh karena itu, Anda yang berangkat dari arah Sudirman dapat menumpang MRT dari Stasiun Dukuh Atas atau Stasiun Setiabudi yang relatif lebih sepi.

Sebaliknya, Anda yang berdomisili di dekat Lebak Bulus bisa mengawali perjalanan dari stasiun di sekitarnya, seperti Fatmawati atau Cipete Raya.

2. Siapkan kartu elektronik dari bank

Kartu ini ibarat kartu sakti yang bertuah menghindari Anda dari antrean loket yang mengular panjang. Pasalnya, saat ini pembelian tiket masih dilakukan di loket dan vending machine alias mesin tiket otomatis belum berfungsi optimal.

Belum lagi, tidak ada bangku yang disiapkan di area luar gerbang pembayaran untuk menunggu antrean.

Baca juga: Dirut: Jangan Lupa Tap Out Sebelum Naik MRT Lagi

 

Dengan kartu uang elektronik dari bank, seperti flazz dan e-money, Anda bisa langsung tap in di gerbang pembayaran untuk kemudian masuk ke area tunggu. Pastikan saldonya cukup dan catat baik-baik, satu kartu hanya berlaku untuk satu orang.

3. Cari loket yang lebih sepi

Apabila Anda tidak membawakartu elektronik dan terpaksa mengantre di loket, pastikan Anda mengantre di loket yang lebih sepi. Di Stasiun Bundaran HI, misalnya, loket yang terletak di sisi utara jauh lebih sepi ketimbang loket di sisi selatan.

4. Hindari menunggu kereta di area dekat eskalator atau tangga

Pantauan Kompas.com selama lima hari menyusuri stasiun-stasiun MRT, area di dekat eskalator maupun tangga selalu jadi simpul keramaian penumpang yang menunggu datangnya kereta.

Apabila Anda ingin mendapatkan kenyamanan, bergeserlah menjauh dari tangga atau eskalator. Jangan lupa untuk menunggu kereta di area garis berstiker kuning.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Megapolitan
Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com