Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penumpang Lansia Keluhkan Tak Adanya Kursi di Luar Gerbang Pembayaran MRT

Kompas.com - 09/04/2019, 18:49 WIB
Vitorio Mantalean,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah penumpang mengeluhkan tidak adanya kursi untuk menunggu di unpaid area alias area di luar gerbang pembayaran stasiun MRT.

"Harus ada tempat duduk, bukan 'keleleran' begini," kata Sugiyanto (60) yang duduk di lantai Stasiun MRT Lebak Bulus, Selasa (9/4/2019).

Ia belum bisa masuk ke area tunggu stasiun lantaran belum memegang tiket. Cucunya masih dalam antrean panjang membelikan tiket untuknya.

Sudah lebih kurang 10 menit Sugiyanto berdiri menunggu cucunya.

"Saya maklumilah, sementara, karena baru pembukaan, tetapi ini enggak efisien, petugas loketnya paling enggak butuh dua atau tiga lagi. Enggak betul ini," kata dia lagi.

Baca juga: Kartunis Jepang Sindir Utang MRT, Polemik dan Tanggapan PT MRT Jakarta

Sugiyanto juga mengatakan, kursi di area luar gerbang pembayaran semakin penting mengingat jalannya antrean tiket yang perlahan.

Mau tidak mau, penumpang yang datang berkelompok akan mengutus satu orang untuk mengantre, sedangkan sisanya menunggu di luar antrean.

Pantauan Kompas.com pada Selasa (9/4/2019), dua stasiun akhir, yakni Stasiun Bundaran HI dan Stasiun Lebak Bulus ramai penumpang.

Sayang, tingginya arus penumpang tampak tidak diimbangi dengan layanan ticketing yang sempurna, sehubungan belum berfungsinya vending machine dan terbatasnya jumlah petugas tiket.

Imbasnya, antrean pembelian tiket sekali jalan maupun antrean pengembalian uang jaminan mengular panjang.

"Harus dikasih kursi, apalagi manula, berdiri sebentar saja enggak tahan," kata dia.

Baca juga: Menjawab Sindiran Komikus Jepang soal Utang MRT Jakarta

Sugiyanto tak asal cuap. Pendapatnya dibenarkan oleh Komariyah yang ketika ditemui Kompas.com tengah berjalan tertatih menuju dinding terdekat di unpaid area Stasiun Lebak Bulus.

"Perlu banget, ya, apalagi saya sudah tua begini, berdiri enggak bisa lama-lama," kata Komariyah yang berusia 73 tahun.

"Mau duduk di bawah (lantai) juga susah, susah duduk, susah bangun," ucap dia lagi.

Komariyah masih menunggu anaknya sehingga ia tak bisa langsung meninggalkan stasiun.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanda Duka Cita, Mahasiswa UI Peringati 9 Tahun Kematian Akseyna

Tanda Duka Cita, Mahasiswa UI Peringati 9 Tahun Kematian Akseyna

Megapolitan
500 Siswa SMA Ikut Pesantren Kilat di Kapal Perang KRI Semarang

500 Siswa SMA Ikut Pesantren Kilat di Kapal Perang KRI Semarang

Megapolitan
Soal Peluang Maju Pilkada DKI, Heru Budi: Hari Esok Masih Penuh Misteri

Soal Peluang Maju Pilkada DKI, Heru Budi: Hari Esok Masih Penuh Misteri

Megapolitan
Sopir Truk Akui Kecelakaan di GT Halim karena Dikerjai, Polisi: Omongan Melantur

Sopir Truk Akui Kecelakaan di GT Halim karena Dikerjai, Polisi: Omongan Melantur

Megapolitan
Sebelum Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR, Petugas Sudah Pernah Tegur Pelaku Pungli

Sebelum Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR, Petugas Sudah Pernah Tegur Pelaku Pungli

Megapolitan
Sudah 1,5 Tahun Kompolnas dan Polisi Belum 'Update' Kasus Kematian Akseyna

Sudah 1,5 Tahun Kompolnas dan Polisi Belum "Update" Kasus Kematian Akseyna

Megapolitan
Ucap Syukur Nelayan Kamal Muara kala Rumahnya Direnovasi Pemprov DKI

Ucap Syukur Nelayan Kamal Muara kala Rumahnya Direnovasi Pemprov DKI

Megapolitan
Rekonstruksi Kasus Penembakan Ditunda sampai Gathan Saleh Sehat

Rekonstruksi Kasus Penembakan Ditunda sampai Gathan Saleh Sehat

Megapolitan
Buntut Pungli Sekelompok Orang, Dinas Bina Marga DKI Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR

Buntut Pungli Sekelompok Orang, Dinas Bina Marga DKI Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR

Megapolitan
Warga Bogor Tertipu Penjual Mobil Bekas di Bekasi, padahal Sudah Bayar Lunas

Warga Bogor Tertipu Penjual Mobil Bekas di Bekasi, padahal Sudah Bayar Lunas

Megapolitan
Gandeng Swasta, Pemprov DKI Renovasi 10 Rumah Tak Layak Huni di Kamal Muara

Gandeng Swasta, Pemprov DKI Renovasi 10 Rumah Tak Layak Huni di Kamal Muara

Megapolitan
Singgung 'Legal Standing' MAKI, Polda Metro Jaya Sebut SKT sebagai LSM Sudah Tak Berlaku

Singgung "Legal Standing" MAKI, Polda Metro Jaya Sebut SKT sebagai LSM Sudah Tak Berlaku

Megapolitan
Penyidikan Aiman Witjaksono Dihentikan, Polisi: Gugur karena Tak Berkekuatan Hukum

Penyidikan Aiman Witjaksono Dihentikan, Polisi: Gugur karena Tak Berkekuatan Hukum

Megapolitan
Belum Tahan Firli Bahuri, Kapolda Metro Terapkan Prinsip Kehati-hatian

Belum Tahan Firli Bahuri, Kapolda Metro Terapkan Prinsip Kehati-hatian

Megapolitan
Dishub DKI Jaga Trotoar di Jakpus yang Dimanfaatkan Sekelompok Orang Tarik Bayaran Pengendara Motor

Dishub DKI Jaga Trotoar di Jakpus yang Dimanfaatkan Sekelompok Orang Tarik Bayaran Pengendara Motor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com