JAKARTA, KOMPAS.com - Jalur kereta api dwi ganda atau Double-Double Track (DDT) segmen Jatinegara-Cakung sepanjang 9,5 kilometer akan mulai beroperasi pada Jumat (12/4/2019) besok.
Kepala Balai Teknik Jakarta-Banten, Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Jumardi mengatakan, jalur DDT akan memisahkan lintasan yang dilalui KRL Commuter Line dengan Kereta Api Jarak Jauh.
"Dengan beroperasinya DDT segmen Jatinegara–Cakung, nantinya jalur ganda eksisting akan dioperasikan untuk melayani operasional KRL Commuterline Jabodetabek. Sedangkan jalur ganda yang baru akan difungsikan untuk melayani pengoperasian KA Jarak Jauh dan KA Lokal," ujar Jumardi dalam keterangan tertulisnya, Senin (8/4/2019).
Baca juga: Tanpa Jalur Ganda, Mustahil KRL Datang Tepat Waktu
Direktur Operasi PT Kereta Commuter Indonesia Subakir mengatakan, beroperasinya DDT akan memberi dampak positif bagi perjalanan KRL jalur Bekasi-Jakarta Kota.
Sebab, KRL di jalur tersebut nantinya dapat terus melaju di Stasiun Cipinang tanpa bergantian dengan Kereta Api Jarak Jauh yang sebelumnya berbagi lintasan dengan KRL Commuter Line.
"Pada saat DDT sudah didinaskan atau beroperasi, tidak ada lagi kereta yang tertahan di Cipinang jadi Jatinegara sampai dengan Cakung akan berjalan lebih lancar," kata Subakir di Cikini, Rabu (10/4/2019).
Kendati demikian, Subakir menilai, manfaat DDT belum akan terasa signifikan karena baru berlaku di segmen sepanjang 9,5 km antara Stasiun Cakung dan Stasiun Jatinegara.
Baca juga: Pembangunan DDT Stasiun Manggarai-Jatinegara Mencapai 67 Persen
"Mungkin, sekali lagi, tidak bisa menambah frekuensi perjalanan karena masih parsial. Kalau DDT sudah sampai Bekasi dan Manggarai, tentu akan lebih memberi pengaruh," ujar Subakir.
Beroperasinya jalur DDT juga memberi dampak bagi pengguna kendaraan. Sebab, dua buah pelintasan KA di segmen Jatinegara-Cakung mesti ditutup menyusul beroperasinya DDT.
Dua pelintasan itu ialah pelintasan KA di kawasan Pasar Enjo yang menghubungkan Jalan Pisangan Lama dan Jalan I Gusti Ngurah Rai serta pelintasan KA di dekat Stasiun Cakung yang menghubungkan Jalan Stasiun Cakung dengan Jalan I Gusti Ngurah Rai.
Namun, kedua pelintasan tersebut belum ditutup saat DDT beroperasi Jumat besok. Kepala Seksi Lalu Lintas Suku Dinas Perhubungan Jakarta Timur Andreas Eman menyebut, kedua pelintasan baru ditutup pada Mei 2019.
Baca juga: DDT Beroperasi, KRL Tak Lagi Tertahan di Stasiun Cipinang
Sementara itu, Jumardi menyebut rencana switchover atau pemindahan jalur pada Jumat besok akan berdampak pada bertambahnya waktu perjalanan kereta api.
Baca juga: Pembangunan Jalur Ganda Baru di Stasiun Manggarai Dipercepat
Oleh karena itu, pihaknya mengimbau kepada masyarakat pengguna jasa untuk dapat menyesuaikan waktu perjalanan. Kemenhub juga memohon maaf atas ketidaknyamanan sebagai dampak pelaksanaan switchover.
Proyek DDT ditargetkan rampung seluruhnya pada 2020 mendatang. Proyek DDT itu terbentang sejauh 35 kilometer dari Stasiun Manggarai hingga Stasiun Cikarang.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi pernah menyebut, proyek DDT adalah solusi atas keterlambatan perjalanan KRL yang selama ini mesti mengalah dengan Kereta Api Jarak Jauh.
"Sekarang kan sering terjadi keterlambatan kereta dalam kota karena gangguan dari luar kota atau sebaliknya. Dengan ini kami akan pisahkan, supaya masing-masing independen," kata Budi Karya di Stasiun Jatinegara, Jakarta Timur, Minggu (23/7/2017).
Baca juga: Pembangunan DDT, Perjalanan KRL Jakarta-Bogor Jadi Lebih Lama
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.