Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tarik Warga Mencoblos, TPS di Depok Didesain ala Adat Nusantara

Kompas.com - 16/04/2019, 12:56 WIB
Cynthia Lova,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com — Sebagai salah satu cara untuk menarik perhatian warga pada Pemilihan Umum 2019 ini, TPS yang berada di RW 003, Kelurahan Depok Jaya, Kecamatan Pancoran Mas, didekorasi dengan suasana yang menarik.

Pantauan Kompas.com, tampak delapan TPS dalam RW ini disatukan di sebuah lapangan dengan tema “Kampung Pemilu Nusantara”.

Pintu masuk TPS itu tampak didesain dari bambu-bambu yang dipasangi bendera merah putih.

Masing-masing TPS didekorasi sesuai dengan adat masing-masing, yakni adat Jawa, Batak, Bali, Sunda, dan Melayu.

Baca juga: Besok, Keluarga Jokowi Gunakan Hak Pilih di TPS 38 Manahan

Untuk memperindah TPS itu, tidak ketinggalan nuansa merah putih digunakan sebagai tenda di TPS tersebut.

TPS 22 ini tampak didesain sebagai adat Batak, ada rumah adat khas Batak sebagai background, di tiang-tiangnya pun dihiasi kain ulos.

Syarifudin, Ketua Panitia Pelaksana Pemilu Nusantara, mengatakan, TPS ini didekorasi guna menarik warga untuk datang mencoblos.

“Tema pemilu Nusantara ini juga diusung agar budaya Nusantara tidak terlupakan oleh warga-warga Indonesia,” ucap dia di kantor RW 003, Depok Jaya, Pancoran Mas, Depok, Jawa Barat, Selasa (15/4/2019).

Ia mengatakan, para warga juga akan disambut dengan pegawai TPS yang menggunakan pakaian adat Nusantara sesuai dengan ciri khas TPS.

“Ya nanti penjaga TPS menggunakan berbagai pakaian adat sesuai dengan ciri khas TPS,” ucapnya.

Sementara Nuryadin Rahman, Ketua RW 003, mengatakan, tiang pancang yang ditancapkan di tengah lapangan dibuatkan dengan arti masyarakat bersatu.

“Ingin semua bersatu dengan adanya dekorasi tiang pancang ini,” ucap Nuryadin.

Kemudian, di tengah lapangan ini dibuatkan juga empang buatan dengan arti kampung Depok sesungguhnya.

“Empang ini sebenarnya kaya menandakan, oh kita ini Depok banget karena terkenal dengan empangnya,” ucap Nuryadin.

Ia mengatakan, pendekorasian TPS unik ini sudah tiga kali dilakukan selama pesta demokrasi.

“Ini pertama saat Pilpres 2014, tahun 2018 untuk pemilihan kepala daerah serentak. Nah yang ketiga ini pada Pemilu Umum  2019,” katanya.

Adapun dalam TPS ini tergabung RT 1-RT 11 yang ditampung di RW 003 dengan jumlah 1.7000 yang jadi pemilih tetap.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Megapolitan
Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Megapolitan
Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Megapolitan
Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Megapolitan
Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Megapolitan
Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko 'Saudara Frame': Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko "Saudara Frame": Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Megapolitan
Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Megapolitan
Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Megapolitan
DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

Megapolitan
Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Megapolitan
Saat Toko 'Saudara Frame' Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Saat Toko "Saudara Frame" Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com