JAKARTA, KOMPAS.com - Pendiri Koalisi Pejalan Kaki Alfred Sitorus menekankan pentingnya membangun jalur pedestrian secara merata di seluruh wilayah Ibu Kota.
Ia mengatakan, revitalisasi trotoar di Jakarta bukan berarti sudah tuntas dengan pembangunan trotoar di titik-titik percontohan seperti Sudirman-Thamrin.
"Jangan kita hanya pertontonkan Sudirman-Thamrin sebagai percontohan. Semua trotoar di Jakarta harus sama fungsinya kayak Sudirman-Thamrin," ujar Alfred ketika dihubungi Kompas.com lewat sambungan telepon beberapa waktu lalu.
Di sisi lain, Alfred mengaku mengapresiasi inisiatif Pemprov DKI untuk merevitalisasi trotoar di sejumlah titik yang akan dijadikan "percontohan". Namun, ia juga mengingatkan agar pembangunan tersebut tidak jadi sia-sia akibat okupasi trotoar di kemudian hari yang bakal mengusik para pejalan kaki .
Baca juga: Kelompok Musik dan Tarian yang Tampil di Trotoar Sudirman-Thamrin Akan Dibayar
"Jadi ya kita apresiasi, berterima kasih ketika ada revitalisasi para pejalan kaki di Jakarta. Tapi jangan jadi pembenaran juga, ketika sudah dibangun tetap tidak aman bagi pejalan kaki," ujarnya.
Alfred mengatakan, ditinjau dari sisi infrastruktur, sebetulnya terjadi tren positif pada indeks kualitas berjalan (walkability index) di Jakarta. Namun, tren tersebut kemudian mandek lantaran trotoar yang telah dibangun kurang memberi rasa nyaman dan aman bagi pejalan kaki.
Baca juga: Sisa Penataan Trotoar Sudirman-Thamrin Diperkirakan Selesai Pertengahan 2019
Ia mencontohkan, kenyamanan dan keamanan tersebut ditunjukkan dengan nihilnya hambatan dan rintangan yang berpotensi mengusik para pejalan kaki, seperti penyerobotan trotoar oleh kendaraan beemotor atau pedagang liar. Keberadaan tiang-tiang atau benda lain yang berpotensi menghalangi pengguna difabel juga mesti ditekan.
"Kalau itu terjadi artinya tidak aman di situ," ucap Alfred yang turut mendirikan Koalisi Pejalan Kaki pada 2011 silam.
Baca juga: Warga Lesehan Menikmati Pertunjukan Musik di Trotoar Sudirman
"Termasuk ketiadaan zebra cross untuk pejalan kaki menyeberang ke trotoar lainnya."
Alfred menilai, di situlah pentingnya penegakan hukum, sehingga tidak terdapat pemakluman-pemakluman terhadap okupasi trotoar.
"Kalau ada toleransi pun tetap pakai aturan, misalnya bahwa ada Pergub yang menyebutkan kalau trotoar A dijadikan tempat berdagang. Tapi landasannya tetap aturan," ujarnya.
Baca juga: Sesuai Target, Trotoar Sudirman-Thamrin Sudah Mulus
Pemprov DKI Jakarta tengah merevitalisasi trotoar di wilayah Ibu Kota. Setelah kawasan Sudirman-Thamrin, revitalisasi trotoar di kawasan Kasablanka dan Kemang rencananya bakal digarap dalam waktu dekat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.