Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Kampung Akuarium: Renovasi Rumah Habis Rp 300 Juta, tapi Akhirnya Digusur...

Kompas.com - 17/04/2019, 12:13 WIB
Tatang Guritno,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) di TPS 33 dan 40 Kampung Akuarium, Penjaringan, Jakarta Utara tidak hanya warga penunggu selter sementara, tapi juga mereka yang tergusur dan tinggal di luar kawasan tersebut.

Setelah menggunakan hak pilihnya di Kampung Akuarium, Rabu (17/4/2019), mereka berharap siapa pun pemimpinnya kelak mau mendukung rakyat kecil, termasuk pembangunan rumah permanen di Kampung Akuarium.

Seperti Soleh (55) seorang warga Kampung Akuarium yang tinggal di Rusun Kapuk Muara. Ia berharap, siapa pun yang terpilih bisa mengutamakan kepentingan rakyat.

"Ya kalau pemimpin saya ingin jangan berkhianatlah dengan rakyat kecil. Tepati janjinya, jangan cuma datang kalau kampanye saja," sebut Soleh.

Baca juga: KPPS Kampung Akuarium: Ayo, Handphone Dititipkan ke Petugas Dulu...

Soleh berharap nantinya Kampung Akuarium dapat segera dibangun dengan bangunan permanen. Dengan begitu, dia bisa kembali lagi ke tanah kelahirannya itu.

"Saya dulu di sini punya enam bangunan. Digusur semua. Ibarat kata dari lahir sampai punya cucu di sini, jadi ya berharap siapa pun presiden, DPR dan DPRD yang terpilih bisa membantu memulihkan Kampung Akuarium ini," harapnya.

Soleh yang bekerja sebagai sopir truk itu mengatakan, dulu punya 6 bangunan permanen di Kampung Akuarium. Selain kehilangan rumah tinggal pada penggusuran 2016 lalu, Soleh juga kehilangan kakak kandungnya.

"Kakak saya juga meninggal di sini pasca penggusuran. Ya karena pikiran. Dia habis renovasi rumah habis Rp 300 juta, tapi akhirnya digusur," cerita Soleh.

Baca juga: 3 Tahun Penggusuran Warga Kampung Akuarium dan Harapan Tinggal di Rumah Permanen...

Keinginan untuk kembali ke Kampung Akuarium juga disampaikan pasangan suami istri, Teguh (30) dan Endang (28).

Setelah tergusur, saat ini keduanya tinggal di rumah kontrakan di kawasan Kemayoran, Jakarta Pusat.

Teguh ingin para pemimpin yang terpilih bisa menjalankan janji, dan visi misinya dari hal paling dasar. Hal paling dasar itu adalah memenuhi kebutuhan primer rakyat kecil.

"Jangan muluk-muluk jalani program yang besar. Mulai dari yang kecil dulu, dengan pemenuhan kebutuhan primer rakyat, seperti sandang, pangan, dan papan," kata Teguh.

Terkait dengan kebutuhan primer itu, Teguh menyoroti soal kebutuhan papan atau perumahan. Ia pun berharap bisa pindah lagi ke Kampung Akuarium.

Baca juga: Bercocok Tanam ala Warga Kampung Akuarium di Selter

Momen pemilu ini menurut Teguh dijadikan ajang nostalgia dengan para tetangga.

"Momen nostalgia kami dengan tetangga ya pemilu ini. Tadi ketemu banyak orang dan ngobrol. Jadi ingin secepatnya rumah permanen bisa dibuat di sini," ucap Teguh.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com