Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Antusias ke TPS Dijemput Odong-odong

Kompas.com - 17/04/2019, 13:40 WIB
Cynthia Lova,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com — Odong-odong menjemput warga lanjut usia (lansia) RW 003 Kelurahan Depok Jaya, Kecamatan Pancoran Mas, Kota Depok, Jawa Barat, untuk menggunakan hak pilih dalam Pemilihan Umum (Pemilu) 2019.

Sejumlah warga lansia dan anak-anak terlihat memanfaatkan fasilitas penjemputan odong-odong. Mereka dijemput di depan gang masing-masing yang lokasinya jauh dari TPS.

Semua warga tampak antusias menunggu kedatangan odong-odong di depan gang rumahnya.

Baca juga: Ikuti Liputan Langsung Penghitungan Suara di 14 TPS Unik dari Sabang sampai Merauke

Dengan suara nyaring para anggota Karang Taruna RW 03 mengatakan, “Ayo yang mau ke TPS kita naik odong-odong."

Ketua RW 003 Nuryadin Rahman mengatakan, odong-odong ini disediakan untuk mempermudah warga lansia dan berkebutuhan khusus (difabel) di RW 003 untuk menggunakan hak pilih dalam Pilkada Jawa Barat 2018.

Menurut dia, dengan adanya odong-odong penjemput ini, warga lansia bisa tetap memilih dan tak kelelahan menuju tempat pemungutan suara.

Baca juga: Ada Arena Bermain Anak, Ibu-ibu di TPS Depok Tidak Perlu Repot

"Kami sediakan satu odong-odong untuk menjemput lansia dan difabel. Odong-odong menjemput dari jam 07.00 sampai jam 13.00," kata Nuryadin saat berbincang dengan Kompas.com di zona TPS Lapangan Nenas, Rabu (17/4/2019).

Susan, warga RT 010, mengatakan, odong-odong ini membantu dirinya untuk tidak berjalan kaki untuk menyoblos.

“Ini sangat membantu ya. Jadi kami jalan tidak jauh, bisa nunggu odong-odong. Ini bisa dicontoh (TPS) yang lainnya,” ucapnya.

Baca juga: Unik, TPS di Bekasi Mengusung Tema Sepak Bola dan Pakai Lapangan Futsal

Sementara itu, Yuli, warga RT 004, mengatakan, dengan odong-odong ini ia jadi antusias datang ke TPS ini lantaran ada yang menjemput.

“Wah, antusias banget karena adanya odong-odong. Mungkin kalau tidak ada odong-odong, saya tidak bakal ikut nyoblos kali,” ucapnya.

Adapun total DPT di RW 003 itu mencapai 1.700 orang. Dari jumlah tersebut, hampir 60 persen  adalah warga lansia.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Megapolitan
Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Disorot, Dinas Citata: Itu Masih Perencanaan

Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Disorot, Dinas Citata: Itu Masih Perencanaan

Megapolitan
Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Megapolitan
Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Megapolitan
Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Megapolitan
Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Megapolitan
'Otak' Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

"Otak" Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com