JAKARTA, KOMPAS.com - Gelanggang Olah Raga (GOR) Tanah Abang, Jakarta Pusat digeruduk oleh warga pada Jumat (19/4/2019) siang.
Kapolsek Tanah Abang AKBP Lukman Cahyono mengatakan, GOR Tanah Abang digeruduk lantaran warga mengira ada oknum tertentu yang mengintervensi surat suara.
Tudingan warga tersebut bermula dari police line atau garis polisi di pintu belakang GOR yang rusak.
"Jadi gini beberapa pendukung mempertanyakan di belakang GOR kok police linenya rusak dikira ada orang masuk. Karena di belakang GOR itu ada jalan ke atas dipasang police line padahal garis kuning itu memang saat itu rusak karena ada anak kecil sering main," ucap Lukman saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (20/4/2019).
Baca juga: Di DKI Jakarta, Jokowi-Maruf Unggul di 4 Wilayah Ini
Padahal menurut Lukman garis kuning tersebut tidak berarti apa-apa dan tidak ada hubungannya dengan keamanan surat suara di dalam GOR.
"Karena di atas itu pintunya digembok. Jadi kita tunjukin ini enggak tembus di atas sudah dikunci akhirnya mereka paham. Intinya mereka mengira bahwa garis itu diterobos oleh orang lain ke dalam GOR," jelasnya.
Pihaknya pun akhirnya memasang kembali garis kuning dengan yang baru.
Tak hanya itu, polisi juga memasang rantai dan gembok di pintu GOR secara berlapis untuk mengurangi kekhawatiran warga.
Baca juga: Hasil Quick Count Sejumlah Lembaga: Jokowi-Maruf Unggul di DKI Jakarta
"Kita bikin kesepakatan dirantai di-double masing-masing kubu pegang kuncinya juga KPU," kata dia.
Lukman pun meminta agar warga tidak khawatir dengan keamanan GOR. Pihaknya juga menambah petugas untuk mengamankan GOR tersebut.
"Ada polisi malah ditambah sekarangada brimob 80 orang, polsek 20 orang. 100 lebih lah," tutupnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.