Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Puluhan Karangan Bunga untuk Jokowi-Ma'ruf Terpasang di Depan Istana Merdeka

Kompas.com - 21/04/2019, 12:29 WIB
Jimmy Ramadhan Azhari,
Farid Assifa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Puluhan karangan bunga terpampang di sepanjang pagar Pagar Istana Merdeka, di Jalan Majapahit, Gambir, Jakarta Pusat.

Karangan bunga tersebut berisi ucapan selamat dari para pendukung calon Presiden dan Wakil Presiden, Joko Widodo dan Ma'ruf Amin dalam Pemilu 2019 ini.

Salah satu karangan bunga itu bertuliskan "Selamat dan Sukses atas terpilihnya, Bp.Ir. Joko Widodo & Bp.KH. Ma'ruf Amin Sebagai Presiden & Wakil Presiden Periode 2019 s/d 2024,"

Berdasarkan pantauan Kompas.com di lokasi pada Minggu (21/4/2019), terdapat puluhan karangan bunga berwarna-warni yang dijejerkan di pagar Istana.

Bahkan, mobil-mobil pikap masih terus berdatangan menambah jumlah karangan bunga yang berdiri di sana.

"Jangan sampai ke pintu gerbang ya," ucap salah satu staf Istana yang memantau pemasangan karangan bunga tersebut.

Baca juga: Warga Ciamis Ngagubyag Balong Syukuran Jokowi-Maruf Menang Pilpres

Karangan-karangan bunga itu disandarkan ke pagar istana agar tak mengganggu pengguna trotoar yang berjalan kaki.

Sejumlah warga yang lewat pun terkadang menyempatkan diri berswafoto di depan karangan bunga sambil mengacungkan jempolnya.

"Walaupun hasil KPU belum keluar tapi kan dari quick count sudah unggul, jadi sudah bisalah dimenangkan," ujar seorang warga yang tak mau disebutkan namanya.

Sebagaimana diketahui, pasangan capres dan cawapres nomor urut 01, Jokowi dan Ma'ruf Amin dinyatakan unggul dalam hitung cepat sejumlah lembaga kredibel.

Jokowi menyebutkan, setidaknya mereka unggul dari hasil hitung cepat 12 lembaga survei yang ada.

"Kami sampaikan bahwa hasil quick count dari 12 lembaga survei menyatakan Jokowi-Ma'ruf mendapatkan 54,5 persen dan Prabowo-Sandi 45,5 persen," kata Jokowi dalam jumpa pers di Resto Plataran, Jakarta, Kamis (18/4/2019).

Baca juga: Erick Thohir Persilakan Relawan dan Pemilih Jokowi-Maruf Gelar Syukuran

Kendati demikian, ia tetap mengimbau semua pihak bersabar dan menunggu hasil rekapitulasi resmi dari Komisi Pemilihan Umum.

KPU sendiri baru akan mengumumkan rekapitulasi pada 22 Mei 2019.

"Kita tetap harus sabar, sabar menunggu hasil perhitungan resmi dari KPU," kata dia.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Megapolitan
Polisi: Mayat dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Polisi: Mayat dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Megapolitan
Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Megapolitan
NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

Megapolitan
Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Megapolitan
Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

Megapolitan
Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Megapolitan
Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang 'Pelanggannya' di Kali Bekasi

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang "Pelanggannya" di Kali Bekasi

Megapolitan
Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com