JAKARTA, KOMPAS.com - Sebagai pemasok air ke bagian barat Jakarta, PT PAM Lyonnaise Jaya (Palyja) masih kesulitan melayani pelanggan mereka di Jakarta Barat.
Direktur Customer Service PT Palyja Nancy Manurung mengakui pelayanan ke warga di Jakarta Barat tak sebaik warga di Jakarta Pusat, Jakarta Utara, atau Jakarta Selatan.
"Di Jakarta Pusat bisa, kalau di Jakarta Barat terkendala," ujar Nancy dalam journalist workshop PT Palyja, Yogyakarta, Jumat (26/4/2019).
Bahkan, warga di perumahan Taman Surya, Cengkareng, Jakarta Barat, sampai saat ini masih kesulitan mendapat air bersih kendati sudah lama menjadi pelanggan Palyja.
Baca juga: Banjir, Pasokan Air Bersih di Depok Terganggu
Nancy mengatakan, pihaknya harus menyediakan mobil tangki hidran setiap harinya agar warga bisa mendapat air bersih.
"Airnya rendah sekali ke sana, suplainya kurang, sehingga secara free kami layani dengan mobil tangki," ujar Nancy.
Bahkan, Rusun Daan Mogot yang belum lama rampung juga belum bisa dilayani air pipa.
"Rusun Daan Mogot belum dilayani. Kita belum bisa maksimal ke sana," kata Nancy.
Selain sulit dijangkau karena cukup jauh dari sumber produksi air, Palyja mengatakan, sulit memproduksi air bersih dari air baku Jakarta sendiri.
Ini dikarenakan sungai Jakarta tercemar dan tingkat kontaminasinya tidak memungkinkan untuk diolah menjadi air bersih.
Baca juga: Pencurian Air Banyak Terjadi di Jakarta Utara
Sebanyak 94,4 persen pasikan air baku Palyja berasal dari luar Jakarta yakni Waduk Jatiluhur (64,7 persen), Intalasi Pengolahan Air (IPA) Serpong (28,8 persen), Kanal Banjir Barat (5,8 persen), dan Cikokol (0,9 persen).
Sementara itu, pasokan air baku dari dalam Jakarta hanya sekitar 5,6 persen yang berasal dari Cengkareng Drain (1,5 persen) dan Kali Krukut (4,1, persen).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.