Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penggunaan Air Pipa di Kawasan Bisnis Jakarta Meningkat Setelah Gencar Penertiban Air Tanah

Kompas.com - 27/04/2019, 20:54 WIB
Nibras Nada Nailufar,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Setelah Pemerintah Provinsi DKI Jakarta gencar menindak penggunaan air di kawasan bisnis, gedung-gedung yang ketahuan masih menyedot air tanah kini terpaksa beralih ke air pipa.

"Setelah ada penertiban penggunaan air tanah di kawasan segitiga emas penggunaan air perpipaan naik enam persen," ujar Direktur Customer Service PT Palyja Nancy Manurung dalam journalist workshop PT Palyja, Yogyakarta, Jumat (26/4/2019).

Kawasan bisnis yang dimaksud yakni di Jalan MH Thamrin, Jalan Jenderal Sudirman, Jalan HR Rasuna Said, Jalan Letjen S Parman, hingga Jalan Jenderal Gatot Subroto. Penindakan gencar dilakukan sejak dua tahun terakhir.

"Dampaknya cukup signifikan terhadap penjualan kami," ujar Nancy.

Baca juga: Soal Penurunan Muka Air Tanah, Jakarta Belajar dari Jepang

Kendati demikian, Pemprov DKI Jakarta tak memaksa gedung-gedung itu untuk sepenuhnya meninggalkan air tanag. Pasalnya berdasarkan studi, gedung-gedung tinggi di kawasan bisnis itu membutuhkan setidaknya 100.000 meter kubik air per tahun.

Air tanah masih dibutuhkan untuk mengantisipasi jika aliran air pipa terganggu.

"Memang, peraturannya tidak mengharuslan switch langsung ke air perpipaan. Mereka tetap boleh menggunakan air tanah sebagai back-up," kata Nancy.

Baca juga: Pemerintah Tak Bisa Cegah Eksploitasi Air Tanah

Sementara itu Presiden Direktur PT Palyja Robert Rerimassie mengatakan jumlah pelanggan air perpipaan pada tahun 2018 lalu mencapai 406.801 pelanggan.

Jumlah pelanggan terbanyak berasal dari kelompok rumah tangga mewah dan usaha menengah, serta kelompok rumah tangga sederhana.

"Kelompok rumah tangga mewah dan usaha menengah meningkat 147,47 persen atau dari 51.988 pelanggan menjadi 128.656 pelanggan," ujar Robert.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sebelum Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR, Petugas Sudah Pernah Tegur Pelaku Pungli

Sebelum Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR, Petugas Sudah Pernah Tegur Pelaku Pungli

Megapolitan
Sudah 1,5 Tahun Kompolnas dan Polisi Belum 'Update' Kasus Kematian Akseyna

Sudah 1,5 Tahun Kompolnas dan Polisi Belum "Update" Kasus Kematian Akseyna

Megapolitan
Ucap Syukur Nelayan Kamal Muara kala Rumahnya Direnovasi Pemprov DKI

Ucap Syukur Nelayan Kamal Muara kala Rumahnya Direnovasi Pemprov DKI

Megapolitan
Rekonstruksi Kasus Penembakan Ditunda sampai Gathan Saleh Sehat

Rekonstruksi Kasus Penembakan Ditunda sampai Gathan Saleh Sehat

Megapolitan
Buntut Pungli Sekelompok Orang, Dinas Bina Marga DKI Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR

Buntut Pungli Sekelompok Orang, Dinas Bina Marga DKI Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR

Megapolitan
Warga Bogor Tertipu Penjual Mobil Bekas di Bekasi, padahal Sudah Bayar Lunas

Warga Bogor Tertipu Penjual Mobil Bekas di Bekasi, padahal Sudah Bayar Lunas

Megapolitan
Gandeng Swasta, Pemprov DKI Renovasi 10 Rumah Tak Layak Huni di Kamal Muara

Gandeng Swasta, Pemprov DKI Renovasi 10 Rumah Tak Layak Huni di Kamal Muara

Megapolitan
Singgung 'Legal Standing' MAKI, Polda Metro Jaya Sebut SKT sebagai LSM Sudah Tak Berlaku

Singgung "Legal Standing" MAKI, Polda Metro Jaya Sebut SKT sebagai LSM Sudah Tak Berlaku

Megapolitan
Penyidikan Aiman Witjaksono Dihentikan, Polisi: Gugur karena Tak Berkekuatan Hukum

Penyidikan Aiman Witjaksono Dihentikan, Polisi: Gugur karena Tak Berkekuatan Hukum

Megapolitan
Belum Tahan Firli Bahuri, Kapolda Metro Terapkan Prinsip Kehati-hatian

Belum Tahan Firli Bahuri, Kapolda Metro Terapkan Prinsip Kehati-hatian

Megapolitan
Dishub DKI Jaga Trotoar di Jakpus yang Dimanfaatkan Sekelompok Orang Tarik Bayaran Pengendara Motor

Dishub DKI Jaga Trotoar di Jakpus yang Dimanfaatkan Sekelompok Orang Tarik Bayaran Pengendara Motor

Megapolitan
Oknum Anggota TNI Pengeroyok Warga Sipil di Depan Polres Jakpus Bukan Personel Kodam Jaya

Oknum Anggota TNI Pengeroyok Warga Sipil di Depan Polres Jakpus Bukan Personel Kodam Jaya

Megapolitan
Polisi: Sopir Truk Ugal-ugalan di GT Halim Bicara Melantur

Polisi: Sopir Truk Ugal-ugalan di GT Halim Bicara Melantur

Megapolitan
Kronologi 4 Warga Sipil Dianiaya Oknum TNI di Depan Mapolres Jakpus, Bermula Pemalakan Ibu Tentara

Kronologi 4 Warga Sipil Dianiaya Oknum TNI di Depan Mapolres Jakpus, Bermula Pemalakan Ibu Tentara

Megapolitan
Polisi Amankan 4 Remaja yang Bawa Senjata Tajam Sambil Bonceng 4 di Bogor

Polisi Amankan 4 Remaja yang Bawa Senjata Tajam Sambil Bonceng 4 di Bogor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com