JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Puskesmas Kembangan Leny Ariani menyebutkan, warga RW 001 Kelurahan Kembangan Utara, Jakarta Barat, yang tergenang banjir sejak Sabtu (27/4/2019) kemarin hingga Minggu (28/4/2019) hari ini mulai mengeluhkan beberapa penyakit.
Menurut Leny beberapa penyakit yang mulai dikeluhkan warga adalah hipertensi, gatal-gatal, dan pusing.
"Banyak yang periksa justru tadi malam, hari ini belum banyak sih. Ada yang datang karena hipertensi, gatal-gatal dan pusing," ujar Leny ditemui di tenda pengungsian, Minggu.
Baca juga: Banjir Belum Surut, 209 Warga Kembangan Utara Masih Mengungsi
Selain membawa berbagai obat-obatan, Leny juga menyediakan makanan tambahan untuk balita dan ibu hamil.
"Kalau di tempat banjir begini anak kadang susah makan, jadi kami bawakan makanan tambahan untuk menambah nutrisinya," tambah Leny.
Selain ketiga penyakit tersebut, Leny menyebutkan pihaknya juga mengantisipasi adanya warga yang terserang diare dan maag.
Baca juga: BPBD: Banjir Bengkulu, 10 Orang Meninggal dan 8 Hilang
Leny mengatakan, untuk penyakit maag biasanya terjadi akibat masyarakat lupa atau terlambat makan karena mengurusi berbagai macam hal saat lingkungannya terserang banjir.
"Kami antisipasi dengan membawa obat diare dan maag. Di lokasi banjir begini kadang masyarakat lupa kalau punya riwayat maag, mereka terlambat makan karena fokus menghadapi banjir di lingkungannya," tuturnya.
Leny juga menghimbau untuk para warga untuk tidak membiarkan anak-anaknya bermain di dalam genangan. Sebab selain menimbulkan gatal, banjir juga dapat mengakibatkan penyakit leptospirosis atau kencing tikus.
Baca juga: Minggu Pagi, Pintu Air Pos Angke Hulu Siaga II dan 12 Titik Banjir Di DKI Jakarta
"Warga harus waspada juga dengan leptospirosis yang dapat menular karena genangan air. Apalagi anak-anak jangan bermain di dalam genangan, karena sangat rentan tertular virus," himbau Leny.
Adapun hingga kini banjir dengan tinggi mencapai 100 sentimeter masih menggenangi rumah warga RT 007 RW 001 Kembangan Utara, Jakarta Barat.
Lurah Kembangan Utara Rudi Harianto mengatakan terdapat 60 kepala keluarga (kk) dengan total 209 jiwa mengungsi di wilayahnya tersebut.
Baca juga: Di Tengah Bencana Banjir, Bengkulu Diguncang Gempa Magnitudo 5,3
"Saat ini kami hanya bisa menunggu air surut di Kali Angke. Tapi kedepannya saya sudah berkoordinasi dengan Dinas SDA DKI Jakarta untuk segera merealisasikan pembangunan turap di sekitar Kali Angke supaya air tidak masuk ke pemukiman warga," pungkasnya.
Menurut data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banjir yang menggenangi DKI Jakarta sejak Jumat (26/4/2019) kemarin, sudah merenggut dua korban jiwa.
Satu korban jiwa terseret arus kali Ciliwung di Kelurahan Kebon Baru, Jakarta Selatan, dan satu lainnya mengalami serangan jantung di Kelurahan Bidara Cina, Jakarta Timur.