BEKASI, KOMPAS.com - Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Syaikhu menilai, pemilihan Wagub DKI Jakarta harus jadi prioritas DPRD Provinsi DKI Jakarta.
Menurut dia, tidak adanya sosok wagub sebagai pendamping untuk menjalankan pemerintahkan menyebabkan kerja Gubernur DKI Jakarta semakin berat.
"Dengan berlarutnya proses pemilihan Wagub, maka beban kerja Gubernur semakin berat," kata Syaikhu saat dikonfirmasi wartawan, Minggu (28/4/2019).
Ia mengatakan, dengan kosongnya kursi Wagub DKI dalam waktu yang cukup lama, gubernur harus melakukan semuanya sendiri seperti menghadiri undangan masyarakat, tugas pemerintahan, dan segala macam masalah yang datang seperti bencana banjir yang tengah melanda Ibu Kota.
Baca juga: Ahmad Syaikhu: Sandiaga Kembali Jadi Wagub DKI Hanya Isu
"Beban kerja gubernur semakin berat karena harus mengurusi semuanya, jalani tugas pemerintahan, undangan masyarakat dan cek lapangan. Belum lagi jika terjadi bencana seperti banjir ini. Koordinasi mengatasi kebencanaan harus segera dilakukan, mengingat masyarakat menjadi korban," ujar Syaikhu.
Oleh karena itu, mantan Wakil Wali Kota Bekasi itu meminta DPRD Provinsi DKI Jakarta bisa mempercepat dan memprioritaskan pemilihan Wagub DKI.
"Kan ditunda karena pemilu, ini sudah selesai. Jadi diharapkan segera memprioritaskan pemilihan Wagub DKI," ujar Syaikhu.
Hingga saat ini, posisi Wagub DKI Jakarta belum diputuskan.
Baca juga: Ahmad Syaikhu: Kalau Boleh, Harapan Saya Sih Wagub DKI Dipilih Sebelum Pemilu...
DPRD DKI telah menerima surat berisi dua nama cawagub DKI Jakarta yang diusulkan Gerindra dan PKS dari Gubernur Anies pada Senin (4/3/2019), yakni kader PKS Ahmad Syaikhu dan Agung Yulianto.
Saat ini, proses pemilihan cawagub masih berjalan. DPRD DKI Jakarta telah sepakat membentuk panitia khusus (pansus) pemilihan wakil gubernur yang bertugas untuk membuat tata tertib (tatib) dan membentuk panitia pemilihan (panlih).
Masing-masing fraksi telah diminta mengirimkan anggotanya untuk jadi perwakilan di pansus. Setelah pansus terbentuk lewat rapat paripurna, baru kemudian mereka bekerja.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.