Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Integrasi di Dukuh Atas Dilewati Tujuh Transportasi, dari KRL, LRT, hingga MRT

Kompas.com - 30/04/2019, 11:16 WIB
Nibras Nada Nailufar,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebut bakal ada tujuh moda transportasi massal yang akan melewati kawasan Dukuh Atas. Dukuh Atas menjadi kawasan pertama yang berkonsep transit oriented development (TOD) atau kawasan berorientasi transit.

"Kawasan ini punya BRT transjakarta, ada MRT, ada LRT Jabodetabek, dan LRT Jakarta, kemudian ditambah lagi kereta bandara, kereta commuter, dan bis biasa. Ini tujuh moda transportasi ada di tempat ini," ujar Anies saat meresmikan integrasi Stasiun MRT Dukuh Atas, Selasa (30/4/2019).

Kawasan itu disulap DKI menjadi ruang publik yang ramah pejalan kaki. Terowongan Jalan Kendal kini ditutup untuk kendaraan dan hanya bisa dilewati pejalan kaki.

Baca juga: Sebulan Beroperasi, Metrotrans Terintegrasi MRT Dukuh Atas Masih Sepi Peminat

Di Jalan Tanjung Karang atau sisi barat, dibangun akses keluar masuk Stasiun MRT Dukuh Atas yang langsung bisa naik bus transjakarta non-koridor.

Anies mengatakan integrasi transportasi menjadi kunci dalam penataan kawasan berorintasi transit. Pasalnya selama ini moda transportasi dibangun tanpa memikirkan moda lainnya.

"Hari ini kita bicara kenyataan, kalau mau ke Cengkareng (Bandara Soekarno-Hatta) naik Transjakarta, bawa koper, maka turun dari TJ ke Stasiun BNI, sulitnya setengah mati. Kalau bawa koper, lebih baik naik taksi. Artinya ide integrasi tidak jalan, bila kita masing-masing pengelola tidak berada dalam satu payung visi yang sama: terintegrasi, nyaman dan memudahkan," ujar Anies.

Baca juga: 2021, MRT Terintegrasi LRT Jabodebek di Dukuh Atas

Anies berharap terintegrasinya moda-moda transportasi di Dukuh Atas bisa membuat masyarakat meninggalkan kendaraannya dan beralih sepenuhnya ke transportasi umum.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com