JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Komisi A DPRD DKI Jakarta William Yani setuju akan rencana pemindahan Ibu Kota dari Jakarta ke luar Pulau Jawa.
Menurut dia, negara lain tak menggabungkan pusat pemerintahan dengan pusat bisnisnya seperti Jakarta.
"Hampir di semua negara besar, Ibu Kota tidak melaksanakan dua fungsi," ujar Yani ketika dihubungi wartawan, Selasa (30/4/2019).
"Contoh kita ambil Washington DC, Ibu Kota Amerika khusus untuk pemerintahan di situ, tetapi kota bisnisnya ada di New York," kata dia lagi.
Baca juga: Wacana Pemindahan Ibu Kota pada Era Soekarno dan Sebelumnya..
Begitu pula Malaysia yang memindahkan pusat administrasi pemerintahannya dari Kuala Lumpur ke Putrajaya.
Yani yakin, jika pusat pemerintahan dipindah, Jakarta akan tetap eksis.
"Di negara bagian California, orang pikir ibu kotanya Los Angeles, padahal ibu kotanya Sacramento. Bagaimana pun kota bisnis tetap lebih dikenal dibanding Ibu Kota, sangat biasa," kata Yani.
Ia melihat Jakarta bakal tetap maju sebagai pusat niaga. Beban pusat pemerintahan sebaiknya dipindah dari Jakarta.
Baca juga: Sandiaga Komentari Rencana Jokowi Pindahkan Ibu Kota
Presiden Joko Widodo memutuskan untuk memindahkan Ibu Kota ke luar Pulau Jawa.
Hal itu diputuskan Jokowi dalam rapat terbatas terkait pemindahan Ibu Kota di Kantor Presiden, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (29/4/2019).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.