Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

412 Petugas KPPS Pemilu 2019 Meninggal Saat Bertugas

Kompas.com - 03/05/2019, 17:38 WIB
Jimmy Ramadhan Azhari,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Evi Novida Ginting Manik mengatakan, saat ini ada 412 petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) Pemilu 2019 yang meninggal dunia saat bertugas.

"Itu (data) yang terakhir saya dapat masih 412 (yang meninggal) jam 20.00 malam tanggal 2 mei (2019) kita himpun dari daerah," kata Evi di Juramangu Timur, Pondok Aren, Tangerang Selatan, Jumat (3/4/2019).

Jumlah itu meningkat jika dibandingkan dengan data KPU pada Kamis (2/4/2019) pagi. Saat itu, KPU mencatat ada 382 petugas KPPS yang meninggal dunia.

Baca juga: 8 Petugas KPPS di Maluku Meninggal Saat Jalankan Tugas

Terkait terus bertambahnya jumlah petugas yang gugur, Evi mengatakan bahwa pihaknya belum bisa melakukan evaluasi.

"Kita ini kan penyelenggara, kita pelaksan apa yang diamanatkan undang-undang, dan tentu saja kita memahami (kondisi) itu, tetapi itu bukan pada konteksnya, saat ini kita sekarang dalam tahapan rekapitulasi tentu kita haris fokus kepada tugas yang belum kita selesaikan," ujar dia.

KPU memastikan bahwa evaluasi nantinya dilakukan secara menyeluruh setelah tahapan Pemilu serentak 2019 ini selesai.

Ia berharap, saat evaluasi nanti, baik itu pihak yang membuat undang-undang, KPU sebagai penyelenggara, dan semua lapisan masyarakat ikut terlibat dalam evaluasi tersebut.

Baca juga: KPU Upayakan Santunan untuk Petugas KPPS Meninggal Rampung Sebelum 22 Mei

Untuk saat ini, pihaknya akan terus memberikan santunan kepada petugas KPPS yang sakit atau meninggal dunia sebagai bentuk duka cita dari KPU.

"Yang meninggal (santunannya) Rp 36 juta, yang sakit berkisar Rp 8 juta hingga berkisar Rp 30,8 juta yang akan kita siapkan tergantung sakitnya apa," kata dia.

Penyerahan santunan kepada petugas KPPS yang meninggal saat bertugas ini akan dilaksanakan oleh KPU masing-masing provinsi sesuai dengan petunjuk teknis yang dibuat oleh KPU RI.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal 'Fogging' buat Atasi DBD di Jakarta

Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal "Fogging" buat Atasi DBD di Jakarta

Megapolitan
April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Megapolitan
“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

Megapolitan
Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Megapolitan
Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Megapolitan
Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Megapolitan
Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Megapolitan
Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Megapolitan
Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Megapolitan
Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Megapolitan
Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi 'Start' dan Ragu-ragu

Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi "Start" dan Ragu-ragu

Megapolitan
Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Megapolitan
Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Megapolitan
Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com