Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menanti Pengungkapan Kasus Perusakan dan Vandalisme Saat Aksi May Day

Kompas.com - 05/05/2019, 08:20 WIB
Rindi Nuris Velarosdela,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Polda Metro Jaya telah membentuk tim khusus untuk mendalami kasus perusakan pagar pembatas di Halte Transjakarta Tosari dan aksi vandalisme di separator transjakarta saat peringatan Hari Buruh Internasional atau May Day di Jakarta, Rabu (1/5/2019) lalu.

"Polisi sudah bentuk tim dan sedang melakukan penyelidikan," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono, Jumat (3/5/2019).

Argo mengatakan, pihaknya masih memburu pelaku perusakan dan vandalisme di Jakarta untuk menyelidiki keterkaitan kasus tersebut dengan kejadian serupa di kota-kota lainnya di antaranya Bandung.

Baca juga: Polisi Periksa Video Perusakan Pagar Halte Tosari dan CCTV untuk Cari Pelaku

Periksa video dan CCTV

Saat ini, polisi telah memeriksa video peristiwa perusakan tersebut untuk mengidentifikasi identitas para pelaku.

"Kami sudah mendapatkan video (perusakan pagar pembatas di Halte Tosari). Tim sedang bergerak untuk melakukan penyelidikan dan sampai sekarang masih bekerja," kata Argo.

Nantinya, polisi akan berkoordinasi dengan Pemprov DKI untuk memeriksa rekaman CCTV yang berada di sekitar Halte Transjakarta Tosari untuk mengetahui ciri-ciri pelaku perusakan pagar pembatas itu.

"Kemudian kami masih berkoordinasi dengan Pemprov DKI berkaitan dengan CCTV di sana (sekitar Halte Transjakarta Tosari). Kita tunggu saja, anggota tim sedang bekerja," ujar Argo.

Baca juga: PT Transjakarta Kecam Pengrusakan Halte Tosari saat May Day

Sebelumnya diketahui, peringatan May Day di Jakarta tercoreng dengan adanya perusakan sejumlah sarana dan prasarana milik PT Transjakarta dan aksi vandalisme pada separator jalan di jalur transjakarta di sekitar Monumen Nasional (Monas).

Pagar pembatas di Halte Tosari ambruk setelah terjadi dorong-dorongan antara peserta aksi May Day dan polisi.

Sementara, separator jalan pada jalur transjakarta di sekitar Monumen Nasional juga menjadi korban vandalisme peserta aksi.

Peserta aksi menuliskan kalimat, "Rakyat Anti Kapitalis May Day. Rezim Fasis".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Megapolitan
Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Megapolitan
Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Megapolitan
Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Megapolitan
Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com