JAKARTA, KOMPAS.com - Kondisi melubernya jemaah shalat tarawih di Mushala Miftahul Jannah, Pasar Gembrong, Jakarta Timur, hingga memenuhi jembatan penyeberangan orang (JPO) diyakini tak terulang lagi pada Ramadhan tahun depan.
Pengurus Mushala Miftahul Jannah Arafat mengatakan, mushala tersebut akan digusur karena terkena proyek pembangunan Tol Becakayu yang melintasi kawasan Pasar Gembrong.
"Insya Allah ini jadi shalat tarawih di tahun terakhir. Karena lima RT di sini dari RT 08 sampai 12 akan digusur karena ada Tol Becakayu," kata Arafat, Senin (6/5/2019) malam.
Baca juga: Pemandangan Tahunan Warga Shalat Tarawih di Atas JPO Pasar Gembrong
Menurut Arafat, mushala dua lantai itu didirikan tahun 1993 di atas tanah wakaf. Ia menyebutkan, pengembang jalan tol sudah bertemu warga untuk mengurus pembangunan mushala pengganti.
"Nantinya pengembang akan membangun mushala lagi di tempat lain dengan nilai dan luas yang sama. Jadi dari umat kembali lagi untuk umat," ujar Arafat.
Arafat menambahkan, pengurus mushala sudah mencari lokasi pengganti di dekat lokasi tersebut dan prosesnya sudah mencapai tahap negosiasi harga.
Puluhan jemaah shala tarawih Mushala Miftahul Jannah, Senin sore kemarin, meluber hingga ke bahu jalan dan JPO karena kapasitas mushala tak bisa menampung jemaah yang hadir.
Menurut warga, fenomenaa tersebut selalu terjadi ketika bulan Ramadhan tiba dan sudah terjadi sejak puluhan tahun.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.