JAKARTA, KOMPAS.com - Memasuki Ramadhan, harga bawang putih di pasar meroket. Bawang putih yang biasanya dibanderol Rp 20.000-Rp 40.000 per kilogramnya, naik hingga empat kali lipat.
Di situs pemantau harga DKI infopangan.jakarta.go.id, harga bawang putih pada Senin (6/5/2019) mencapai Rp 80.000 per kilogram di Pasar Glodok.
Di Pasar Kramatjati, harga bawang putih juga sempat mencapai Rp 80.000 pada Sabtu (4/5/2019) dan Minggu (5/5/2019).
Mahalnya harga bawang putih diakui oleh Anto, salah satu pedagang di Pasar Pramuka, Jakarta Pusat.
"Kemarin sempat Rp 100.000, sekarang sudah mendingan tapi stok masih belum terlalu banyak, lagi telat kali," kata Anto, Senin (6/5/2019).
Baca juga: Anies Sebut Pemprov DKI Diizinkan Impor Bawang Putih
Tingginya harga bawang putih pada bulan puasa ini bikin emak-emak pusing.
Impor dari China
Untuk mengendalikan harga bawang putih di kisaran normal, DKI mengupayakan Kementerian Pertanian mau memberikan rekomendasi impor lagi setelah kuotanya sudah habis.
"Saya kemarin sore sudah bicara telepon dengan Pak Menteri Pertanian dan insya Allah nanti segera dituntaskan dokumennya, Jakarta kembali mengambil langsung dari luar sehingga pasokan kebutuhan bawang putih di DKI bisa aman," ujar Anies di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa (7/5/2019).
Menurut Anies, Rekomendasi Impor Produk Hortikultura (RIPH) bawang putih bakal segera diterbitkan Kementerian Pertanian. "Sesegera mungkin, hari ini akan diurus," katanya.
Sejauh ini, DKI melalui badan usahanya PT Food Station Tjipinang Jaya sudah mengimpor 30 ton bawang putih.
Baca juga: Bawang Putih Mahal, Anies Cek Pasar Induk Kramat Jati
Pada Selasa (7/5/2019), harga bawang putih perlahan turun. Namun berdasarkan infopangan.jakarta.go.id, harganya masih terbilang mahal yakni Rp 70.000 per kilogram di Pasar Induk Kramat Jati. Untuk itu, DKI akan terus mengimpor hingga harganya stabil.
Direktur Utama PT Food Station Tjipinang Jaya Arief Prasetyo Adi menjelaskan bawang yang diimpor ini berasal dari China.
"Bawang putihnya dari Laiwu sana Hainan, China," kata Direktur Utama PT Food Station Tjipinang Jaya Arief Prasetyo Adi di Jakarta Timur, Selasa (7/5/2019).
Baca juga: Bawang Putih Mahal, DKI Impor dari China
Stok kurang
Arief mengatakan, stok yang kurang menjadi alasan harga bawang putih meroket. Namun, ia membantah kekurangan pasokan dikarenakan puluhan importir bawang putih nakal di-blacklist.
"Tidak, ini pastinya menteri pertanian, menteri perdagangan, punya kalkulasi, pak menteri perekonomian punya kalkulasi sehingga menerbitkan RIPH (rekomendasi impor produk hortikultura) dan persetujuan impor sesuai kebutuhan, jadi tidak berlebih," ujar Arief.
Kebutuhan bawang putih di DKI mencapai 30 ton per hari. Dalam sepekan, rata-rata dibutuhkan 10 sampai 11 kontainer untuk memenuhi kekurangan pasokan. Satu kontainer sama dengan 29 ton.
"Kemarin kita baru bongkar satu kontainer, nanti malam kita bongkar lagi satu kontainer. Jadi selama 3-4 hari ke depan kita akan punya lima kontainer. Itu cukup untuk dorong ke Perumda Pasar Jaya," kata Arief.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.