Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemindahan Ibu Kota Dinilai Bisa Kurangi Campur Tangan Pusat terhadap Aturan dan Program DKI Jakarta

Kompas.com - 09/05/2019, 05:53 WIB
Ryana Aryadita Umasugi,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Rencana pemindahan Ibu Kota Indonesia dari Jakarta dinilai berdampak cukup baik bagi Jakarta.

Direkrut Utama Rujak Center for Urban Studies Elisa Sutanudjaja mengatakan, dengan adanya pemindahan ibu kota, Pemerintah DKI Jakarta juga akan lebih fokus mengurus pembangunan Jakarta.

Selama ini, kata dia, sering kali program pembangunan Pemprov DKI dan pemerintah pusat berbenturan.

"Selama ini kan pemerintah pusat suka ngerecokin, ikut campur nih, suka enggak peduli sama perda, perda tata ruang tata apa, dia sendiri langgar sendiri pusatnya. Jangan-jangan mereka akan mengurangi konflik antara pusat dengan daerah," kata Elsa seusai diskusi 'Maju Mundur Pindah Ibu Kota', di Cikini, Jakarta Pusat, Rabu (8/5/2019).

Baca juga: Jokowi Bandingkan Kalteng dan Kaltim yang Jadi Calon Ibu Kota Baru

Elsa mencontohkan masalah pengelolaan sungai yang berbenturan antara Pemprov DKI dan pemerintah pusat. Gubernur DKI Jakarta yang sekarang, Anies Baswedan, menginginkan penanganan sungai dengan melakukan naturalisasi. Namun pemerintah pusat menginginkan normalisasi.

"Gub maunya yang lebih alami, pusatnya mau yang bikin beton. Sudah enggak ketemu. Gub maunya misalnya banyak BRT tapi pemerintah pusat jasa marga keluarin izin enam ruas jalan tol, itu kan enggak ketemu. Jakarta konfliknya juga ikut berkurang karena pusatnya pikirin hal yang lain," ujar Elsa.

Pemindahan ibu kota pun dinilai tak akan berdampak besar bagi Jakarta.

Ia menyebutkan, minimnya dampak terhadap Jakarta tersebut karena seluruh aset ekonomi, budaya, properti, hingga keunikan kulinernya tak mungkin turut berpindah.

"Saat ibu kota pindah, Monas juga enggak mungkin dipindahkan. Museum juga tidak semudah itu dipindahkan. Kota Tua juga enggak mungkin pindah. Masalahnya juga enggak akan pindah tetap di Jakarta. Jadi kalau saya merasa dampak kepada Jakarta sebenarnya tidak terlalu besar," ujar dia.

Baca juga: Jokowi: Dari Luas Wilayah, Kalimantan Tengah Paling Siap Jadi Ibu Kota

Presiden Joko Widodo meyakini pemindahan ibu kota dari Jakarta akan terwujud suatu hari nanti. Oleh sebab itu, Jokowi menekankan persiapan yang matang demi mewujudkan hal itu.

Presiden menyampaikan hal itu saat memimpin rapat terbatas di Kantor Presiden Jakarta pada Senin lalu.

"Memindahkan ibu kota negara membutuhkan persiapan yang matang. Sisi pilihan lokasi yang tepat, termasuk memperhatikan pada aspek geopolitik geostrategis, kesiapan infrastruktur pendukung dan pembiayaan," ujar Jokowi.

"Tapi saya meyakini insya Allah kalau dari awal kita persiapkan dengan baik, maka gagasan besar ini akan bisa kita wujudkan," kata Presiden. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bisakah Beli Tiket Dufan On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Dufan On The Spot?

Megapolitan
Rute Transjakarta 2E Rusun Rawa Bebek-Penggilingan via Rusun Pulo Gebang

Rute Transjakarta 2E Rusun Rawa Bebek-Penggilingan via Rusun Pulo Gebang

Megapolitan
Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Megapolitan
Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com