BEKASI, KOMPAS.com - Terduga teroris bernama Rafli alias EY yang tinggal di rumah kontrakan, Jalan Makmur 1, Kavling Barokah, Kelurahan Bahagia, Babelan, Kabupaten Bekasi dikenal sebagai pribadi yang kurang bersosialisasi di mata tetangga.
Rahman (48), tetangga EY yang rumahnya tepat berada di depan rumah EY, mengatakan, EY merupakan sosok yang tertutup dan tidak banyak mengenal tetangga di rumahnya.
"Orangnya tertutup ya. Datang jam berapa, enggak tahu, pulangnya enggak jelas. Pas ketemu sih say hello, saya enggak cocoknya itu," kata Rahman di rumahnya, Kamis (9/5/2019).
Baca juga: Pin ISIS Ditemukan Polisi di Rumah Terduga Teroris Rafli di Bekasi
Meski tetangga dekat, Rahman mengaku jarang bertegur sapa dengan EY dan istrinya.
EY juga dikenal sebagai sosok yang kurang bersosialisasi seperti tidak pernah mengikuti kegiatan di lingkungan RT.
"Saya saja baru tahu namanya itu tadi pagi mas, dia kalau panggil saya 'om-om' saja, saya manggil dia ya 'mas-mas' saja. Pokoknya tidak pernah berbaur dia sama tetangga pas pertama kali mendiami rumahnya," ujar Rahman.
Sementara itu, Ketua RT 07 RW 014 Suhadi mengatakan, selama delapan bulan EY dan istrinya tinggal di rumah kontrakannya, mereka tidak pernah membuat masalah atau hal yang mencurigakan.
Namun, memang EY dikenal tertutup dan kurang berbaur.
"Enggak mencurigakan, enggak pernah berkunjung juga ke rumah. Dia juga enggak aktif di lingkungan, tetapi dia prosedur sudah dilakukan, salah satunya membayar iuran bulanan," ujar Suhadi.
Baca juga: Densus 88 Geledah Rumah Terduga Teroris Rafli di Bekasi
EY ditangkap di daerah Duren Sawit, Jakarta Timur, yang ditangkap pada Rabu (8/5/2019).
Dari EY, polisi menyita dua bom pipa yang sudah jadi, pisau, serta bahan dan alat pembuat bom lainnya.
Polisi juga sudah menggeledah rumah EY dan didapati sejumlah bahan peledak dan alat merakit bom.
Selain EY, polisi juga menangkap anak buahnya yang berinisal YM di daerah Rawalumbu, Kota Bekasi, di hari yang sama.
Polisi menyita barang bukti dari YM berupa laptop, telepon genggam, serta remote control pemicu bom.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.