Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pesan Pizza untuk Buka Puasa Pengemudi Ojol, Agnes Claudia Banjir Apresiasi

Kompas.com - 11/05/2019, 13:00 WIB
Vitorio Mantalean,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Warganet memberikan apresiasi kepada Agnes Claudia, seorang perempuan, yang viral karena memberikan pizza secara cuma-cuma kepada pengendara ojek daring untuk buka puasa secara cuma-cuma pada Selasa (7/5/2019).

Tindakan Agnes, seorang umat Katolik, dinilai mampu menghadirkan kesejukan.

Sebelumnya, percakapan Agnes dan pengendara sempat beredar luas di media massa melalui akun Instagram @dramaojol.id.

Hingga Sabtu (11/5/2019) siang, percakapan ini telah disukai oleh lebih dari 78.000 pengguna Instagram dan mengundang 1.924 komentar.

Sebenarnya banyak orang baik di dunia ini, jika kamu tidak menemukannya, jadilah salah satunya,” tulis salah satu pengguna.

Diperbanyak customer seperti itu ya Allah, dan semoga diriku bisa kayak mbaknya,” timpal yang lain.

Baca juga: [VIRAL]: Seorang Wanita Non Muslim Belikan Pizza buat Pengemudi Ojol Buka Puasa

Bukan hanya di kolom komentar itu, Agnes juga mendapatkan apresiasi yang dikirmkan langsung kepadanya melalui fitur direct message Instagram.

“Ini notifikasi (di Instagram) muncul terus. Saya overwhelmed juga tapi cukup terharu. Banyak komentar, mereka merasa terima kasih banget. Sudah banyak berita intoleransi perbedaan agama, ras, karena politik sehingga adanya ini bisa memberikan suara ke masyarakat bahwa toleransi lebih bikin kita rukun satu sama lain sebagai orang Indonesia,” kata Agnes kepada Kompas.com, Sabtu (11/5/2019) pagi.

"Ada direct message ke saya, dari orang yang saya enggak kenal, dari Jogja, banyak dari mana-mana,” ujar dia.

Agnes kemudian mengirimkan kepada Kompas.com hasil bidik layar apresiasi warganet yang berdatangan lewat fitur direct message tadi.

Hai mbak, salam sejahtera, semoga mbak selalu diberkahi kebahagiaan melimpah. Saya seorang muslim, hanya ingin memberi apresiasi atas hal baik yang mbak lakukan kepada pekerja jasa pengantar berbasis online,” kata seorang pengguna dari Yogyakarta.

Sebagai umat muslim saya merasa bangga dan ingin memberi pujian pada Kakak atas kelakuan baik yang dilakukan di bulan Ramadhan ini. Semoga Kakak diberikan kebahagiaan serupa yang Kakak berikan pada driver ojol itu. Saya atas nama umat muslim juga mengucapkan terima kasih atas hal terpuji Kakak,” pesan pengguna lain.

Sebelumnya, jagat maya sempat ramai beberapa waktu lalu oleh percakapan seorang umat Katolik memesan pizza untuk buka puasa pengendara ojek daring.

Kejadian ini viral dengan cepat karena dianggap mampu menyuarakan indahnya toleransi dan kerukunan antarumat beragama.

Kepada Kompas.com, pemesan pizza yang diketahui bernama Agnes Claudia membeberkan alasan cerita di balik tindakannya pada Selasa (7/5/2019). Ia mengaku hanya ingin membagikan rezeki yang telah ia peroleh.

"Saya cuma mau berbagi, merasa tiap jastip (jasa titip) yang bisa terjual itu ada campur tangan Tuhan. Jadi, berapa persennya saya harus balikin lagi entah dalam bentuk apa. Karena ini awal-awal puasa, saya kepikiran saja pesan pizza buat ojek,” ungkap Agnes kepada Kompas.com, Sabtu 11/5/2019) pagi.

Agnes tak menyangka sama sekali aksinya berujung viral. Tak pernah terpikirkan pula olehnya untuk sengaja memviralkan kejadian ini demi menginspirasi khalayak luas. Ia mengaku semata-mata ingin berbagi rezeki.

“Enggak nyangka saja, mungkin karena perbedaan agama itu dan kondisi sekarang politik lagi panas jadi banyak yang tersentuh. Ini kan hal sepele ya. Nilainya juga enggak seberapa dibandingkan orang lain yang mungkin sedekahnya jauh lebih banyak daripada saya,” kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Megapolitan
Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Disorot, Dinas Citata: Itu Masih Perencanaan

Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Disorot, Dinas Citata: Itu Masih Perencanaan

Megapolitan
Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Megapolitan
Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Megapolitan
Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Megapolitan
Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Megapolitan
'Otak' Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

"Otak" Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com