Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korban Kebakaran di Kampung Bandan Berharap Diberi Rumah Sementara

Kompas.com - 13/05/2019, 15:14 WIB
Tatang Guritno,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah warga Kampung Bandan, Jakarta Utara, yang rumahnya terbakar Sabtu (11/5/2019) lalu, tampak kembali ke bekas rumah mereka untuk melakukan pembersihan dan mengais sisa barang atau dokumen yang masih bisa diselamatkan pada Senin siang ini.

Pada sekitar pukul 12.00 WIB, sejumlah warga, mayoritas pria, membersihkan bekas bangunan rumah milik mereka dari puing-puing serta mengumpulkan besi tua untuk dijual.

Sutrisno (29), salah seorang warga, menyatakan, ia mencari besi bekas reruntuhan di rumahnya untuk dijual.

Baca juga: Cerita Korban Kebakaran Kampung Bandan Berdesakan di Gang Sempit Saat Selamatkan Diri

"Cari-cari besi bekas material rumah saya, ya rencananya nanti dikumpulin terus dijual. Alhamdulilah dapat beberapa," ungkapnya.

Warga lain, Diding (38), kembali ke lokasi rumahnya hanya untuk melihat situasi. Ia mengatakan barang di dalam rumahnya sebagian besar ludes terbakar.

"Saya hanya bawa beberapa pakaian, surat-surat penting dan sepeda motor, sementara barang lainnya ludes terbakar," kata Diding.

Saat dijumpai Kompas.com, Diding sedang berada di sekitar bangunan mushala yang terbakar dengan beberapa warga lainnya.

"Ya main ke sini sekalian mengingat kenangan-kenangan yang ada di sini. Sekarang semua sudah ludes, saya hanya berharap pemerintah bisa kasih bantuan dalam proses pembangunan rumah nantinya," harap dia.

Harapan serupa  disampaikan Reno (37) yang membuat tenda kecil di sekitar puing rumahnya untuk beristirahat bersama ayahnya Madi (73). Dia berharap, pemerintah setidaknya membangunkan rumah semi permanen untuk warga.

Baca juga: Anies Minta Korban Kebakaran Kampung Bandan Tak Khawatirkan Dokumen yang Terbakar

"Rumah semi permanen enggak apa-apa yang penting ada dulu. Karena kasian warga kalau tidur di tenda terus. Apalagi seperti saya kedua orang tua sudah berumur, ibu saya bahkan di evakuasi ke Rusun Marunda karena sakit stroke," kata dia.

Di siang hari Reno memilih berada di sekitar puing-puing rumahnya untuk berjaga-jaga.

"Kalau sore baru saya sama Bapak kembali ke tenda, siang begini kami di sini saja. Takutnya ada yang menggeser patok batas rumah. Ya memastikan saja bahwa wilayah rumah kami lebar dan panjangnya tetap sesuai sama seperti sebelum terbakar," kata dia. 

Kondisi RT 011, RW 005, Kelurahan Ancol, Kecamatan Pademangan, Jakarta Utara, usai dilanda kebakaran pada Sabtu (11/5/2019) malam.KOMPAS.com/DEAN PAHREVI Kondisi RT 011, RW 005, Kelurahan Ancol, Kecamatan Pademangan, Jakarta Utara, usai dilanda kebakaran pada Sabtu (11/5/2019) malam.
Api melalap 450 rumah di kawasan Kampung Bandan, Ancol, Pademangan, Jakarta Utara tepatnya di wilayah RT 011, 012, dan 013 RW 005, Sabtu sore lalu.

Akibat kebakaran tersebut sebanyak 3.500 warga dari 400 KK harus mengungsi.

Hingga kini penyebab kebakaran masih dalam penyelidikan pihak kepolisian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanda Duka Cita, Mahasiswa UI Peringati 9 Tahun Kematian Akseyna

Tanda Duka Cita, Mahasiswa UI Peringati 9 Tahun Kematian Akseyna

Megapolitan
500 Siswa SMA Ikut Pesantren Kilat di Kapal Perang KRI Semarang

500 Siswa SMA Ikut Pesantren Kilat di Kapal Perang KRI Semarang

Megapolitan
Soal Peluang Maju Pilkada DKI, Heru Budi: Hari Esok Masih Penuh Misteri

Soal Peluang Maju Pilkada DKI, Heru Budi: Hari Esok Masih Penuh Misteri

Megapolitan
Sopir Truk Akui Kecelakaan di GT Halim karena Dikerjai, Polisi: Omongan Melantur

Sopir Truk Akui Kecelakaan di GT Halim karena Dikerjai, Polisi: Omongan Melantur

Megapolitan
Sebelum Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR, Petugas Sudah Pernah Tegur Pelaku Pungli

Sebelum Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR, Petugas Sudah Pernah Tegur Pelaku Pungli

Megapolitan
Sudah 1,5 Tahun Kompolnas dan Polisi Belum 'Update' Kasus Kematian Akseyna

Sudah 1,5 Tahun Kompolnas dan Polisi Belum "Update" Kasus Kematian Akseyna

Megapolitan
Ucap Syukur Nelayan Kamal Muara kala Rumahnya Direnovasi Pemprov DKI

Ucap Syukur Nelayan Kamal Muara kala Rumahnya Direnovasi Pemprov DKI

Megapolitan
Rekonstruksi Kasus Penembakan Ditunda sampai Gathan Saleh Sehat

Rekonstruksi Kasus Penembakan Ditunda sampai Gathan Saleh Sehat

Megapolitan
Buntut Pungli Sekelompok Orang, Dinas Bina Marga DKI Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR

Buntut Pungli Sekelompok Orang, Dinas Bina Marga DKI Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR

Megapolitan
Warga Bogor Tertipu Penjual Mobil Bekas di Bekasi, padahal Sudah Bayar Lunas

Warga Bogor Tertipu Penjual Mobil Bekas di Bekasi, padahal Sudah Bayar Lunas

Megapolitan
Gandeng Swasta, Pemprov DKI Renovasi 10 Rumah Tak Layak Huni di Kamal Muara

Gandeng Swasta, Pemprov DKI Renovasi 10 Rumah Tak Layak Huni di Kamal Muara

Megapolitan
Singgung 'Legal Standing' MAKI, Polda Metro Jaya Sebut SKT sebagai LSM Sudah Tak Berlaku

Singgung "Legal Standing" MAKI, Polda Metro Jaya Sebut SKT sebagai LSM Sudah Tak Berlaku

Megapolitan
Penyidikan Aiman Witjaksono Dihentikan, Polisi: Gugur karena Tak Berkekuatan Hukum

Penyidikan Aiman Witjaksono Dihentikan, Polisi: Gugur karena Tak Berkekuatan Hukum

Megapolitan
Belum Tahan Firli Bahuri, Kapolda Metro Terapkan Prinsip Kehati-hatian

Belum Tahan Firli Bahuri, Kapolda Metro Terapkan Prinsip Kehati-hatian

Megapolitan
Dishub DKI Jaga Trotoar di Jakpus yang Dimanfaatkan Sekelompok Orang Tarik Bayaran Pengendara Motor

Dishub DKI Jaga Trotoar di Jakpus yang Dimanfaatkan Sekelompok Orang Tarik Bayaran Pengendara Motor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com