Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ikut #WahyooChallenge, Julian Yakin Berbagi Tidak Kurangi Rezeki

Kompas.com - 14/05/2019, 15:28 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Bayu Galih

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Salah satu tantangan yang tengah marak dilakukan netizen media sosial saat bulan Ramadhan ini adalah #WahyooChallenge.

Tantangan ini, mengharuskan pelakunya memesan makanan atau minuman di aplikasi ojek online dan membayarnya menggunakan saldo uang elektronik. Namun, makanan atau minuman yang dipesannya bukan untuk diri sendiri, melainkan untuk pengemudi yang mengerjakan pesanan tersebut.

Salah satu netizen yang mengikuti tantangan ini adalah Julian Agung (28), warga Samarinda, Kalimantan Timur. Ia mengaku mengikuti tantangan #WahyooChallenge dengan alasan berbagi tidak akan mengurangi rezeki yang dimilikinya.

"Selagi masih ada, ya berbagilah ke sesama. Anggaplah kita ini hanya perantara dari berkat Allah. Rezeki sudah ada yang atur, jangan takut kalau kehabisan rezeki. Allah Maha Kaya," kata Julian kepada Kompas.com, Senin (13/5/2019) malam.

Baca juga: #WahyooChallenge, Berbagi Hidangan Buka untuk Pengemudi Ojek Online

Ia pun membagikan sedikit pengalamannya terkait hal yang ia yakini ini. Berbagi, menurut dia, sudah terbukti justru mendatangkan rezeki lebih.

"Saya merasa diberkati. Maaf mungkin saya sedikit lebay. Kalau di tahun-tahun lalu saya buka puasanya safari Ramadhan dari masjid ke masjid. Alhamdulillah tahun ini saya bukbernya dari hotel ke hotel lain. Mungkin saya berpikir terlalu jauh, tapi rezeki bisa dilipatgandakan lebih oleh Allah," ungkap Julian.

Baginya, mengikuti #WahyooChallenge menjadi cara untuk berbagi pada para pengemudi yang telah berjuang menjalankan ibadah puasa sembari tetap bekerja di jalanan melayani masyarakat.

"Saya lihat driver Gojek ini merupakan pejuang keluarga yang tidak kenal lelah. Mereka seharian sudah on bid dan dalam keadaan puasa. Mungkin buka puasanya mereka tidak di rumah dengan keluarga mereka, melainkan di jalan atau di masjid terdekat," ujarnya.

"Kadang sehabis shalat Maghrib pun langsung on bid lagi tanpa sempat makan malam atau makan yang cukup. Jadi saya memberikan rezeki berbuka puasa kepada mereka yang tidak kenal lelah," tutur Julian.

Awalnya, #WahyooChallenge dibuat oleh sebuah perusahaan rintisan atau startup yang bergerak di bidang pemberdayaan warung makan, bernama Wahyoo Group. Mereka menantang orang-orang di internal  perusahaan untuk berbagi kepada sesama.

Namun, di luar dugaan tantangan ini menjadi viral dan diikuti banyak masyarakat di luar perusahaan Wahyoo, bahkan sudah menjangkau berbagai daerah di Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com