Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Para Polwan Menghibur Anak-anak Korban Kebakaran Kampung Bandan

Kompas.com - 14/05/2019, 20:24 WIB
Tatang Guritno,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah Polisi Wanita (Polwan) Polres Metro Jakarta Utara bermain bersama anak-anak korban kebakaran di Kampung Bandan, Ancol, Pademangan, Jakarta Utara Selasa (14/5/2019). 

Dalam pantauan Kompas.com di posko pengungsian yang terletak di kawasan Grand Boutique, para Polwan tiba pukul 14.45 WIB dan langsung berbaur dengan anak-anak.

Ditemui di posko pengungsian, Kabag Sumber Daya Polres Metro Jakarta Utara AKBP Yayuk Suwitaningsih menyebutkan acara ini dilaksanakan untuk menghibur anak-anak korban kebakaran di lokasi pengungsian.

Baca juga: Anies: Solusinya, Warga Bukan Dipindah Keluar dari Kampung Bandan...

"Kami ingin anak-anak di sini tetap bisa beraktivitas, dapat bermain, dan juga kembali tertawa lagi pasca-bencana kebakaran yang mereka alami," jelas Yayuk.

Untuk anak-anak balita, para Polwan membagikan kertas gambar lengkap dengan alat mewarnai. Sedangkan untuk mereka yang berusia SD diajak untuk bermain estafet bola untuk mengajarkan kerja sama tim.

"Selain menghibur, kami juga ingin melihat kondisi mereka. Tadi kami ajak untuk bermain yang melatih konsentrasi dan respons anak-anak di sini. Supaya mereka nantinya bisa belajar untuk merespons situasi tertentu," paparnya.

Baca juga: Sembari Tunggu Rusun, Selter Akan Dibangun untuk Korban Kebakaran Kampung Bandan

Para Polwan juga memberikan hadiah untuk puluhan anak kecil di posko pengungsian. Selain mengajak bermain, lanjut Yayuk, para Polwan ingin menunjukan pada anak-anak bahwa petugas kepolisian ada untuk mengayomi mereka.

"Kami tidak ingin mereka sungkan-sungkan dan takut pada polisi. Tapi kami ingin mereka tahu, bahwa polisi hadir di tengah mereka," tambahnya.

Setidaknya 40 personel Polwan diturunkan untuk bermain bersama anak-anak di posko pengungsian Kampung Bandan.

Program ini, menurut Yayuk, akan terus dilaksanakan secara berkala di posko pengungsian.

"Ini adalah program kemanusiaan yang akan terus dilaksanakan secara berkala untuk menghibur korban di Kampung Bandan," tutur Yayuk.

Diketahui 3.500 warga Kampung Bandan harus mengungsi akibat rumahnya hangus terbakar Sabtu (11/5/2019) pekan lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Megapolitan
Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Megapolitan
Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Megapolitan
Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Megapolitan
Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Megapolitan
Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko 'Saudara Frame': Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko "Saudara Frame": Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Megapolitan
Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com