JAKARTA, KOMPAS.com - Camat Kebayoran Baru Tomy Fudihartono mengatakan, pihaknya tengah membangun drainase vertikal untuk menampung air dari setiap rumah.
Pembangunan drainase dilakukan agar air tidak langsung masuk ke selokan, melainkan dialirkan ke drainase sehingga bisa diserap tanah dengan cepat.
"Yang pasti yang pertama itu, seandainya kita ada pembuangan air, baik itu dari mushala, kamar mandi, tidak semuanya dibuang ke saluran, tetapi dibuang ke drainase vertikal," ujar Tomy saat dihubungi Kompas.com, Rabu (16/4/2019).
Baca juga: DKI Rumuskan Diskon PBB untuk Rumah yang Punya Drainase Vertikal
Selain itu, lanjut dia, drainase vertikal juga dirancang menampung genangan saat hujan turun.
Menurut dia, selokan kecil berpotensi menimbulkan banjir lantaran tidak cukup menampung air hujan.
"Karena selama ini aliran air lari ke saluran dan saluran air kecil. Makanya drainase vertikal ini minimal, kan, lumayan bisa menampung 4,5 kubik air," katanya.
Baca juga: DKI Rumuskan Diskon PBB untuk Rumah yang Punya Drainase Vertikal
Menurut rencana, drainase vertikal akan dibangun dengan lebar 1,5x1,5 meter dengan kedalaman 3 meter.
Untuk saat ini, drainase vertikal masih proses pembangunan di tiap halaman kantor kelurahan dan rumah dinas di kawasan Kebayoran Baru. Sebagian drainase sudah selesai dibangun.
"Saya belum cek ke kelurahan titik mana saja yang sudah selesai pembangunan drainasenya. Ada juga yang masih proses," ujar Tomy.
Baca juga: Setelah Gedung Milik DKI, Drainase Vertikal Sasar Gedung Swasta
Dia menilai, pembangunan drainase vertikal harus dimulai dari kantor kelurahan sebelum diikuti masyarakat.
Hal tersebut dilakukan agar masyarakat mau ikut membangun drainase di setiap halaman rumahnya.
"Jadi sebelum mengimbau ke masyarakat, kita sudah berbuat," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.