Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mancing, Aktivitas Mengabuburit di Setu Babakan

Kompas.com - 17/05/2019, 21:14 WIB
Vitorio Mantalean,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Area Setu Babakan di Jakarta Selatan senantiasa menyajikan suasana yang teduh setiap sore. Pemandangan danau beserta sekelompok orang yang memancing ikan bukan sesuatu yang langka.

Namun, pada bulan Ramadhan, jumlah orang yang menghabiskan sore dengan memancing lebih banyak daripada biasanya.

"Pulang kerja kan lebih cepat. Daripada di rumah doang nganggur nungguin buka puasa, ya kami ke sini. Di sini, daripada nganggur cuma haha-hihi sama anak-bini, mendingan kami mancing. Sambil mancing, kami haha-hihi," ujar Santo (33), Jumat (17/5/2019).

Di Setu Babakan, aktivitas mengabuburit warga agak berbeda dengan di tempat lain. Jika umumnya aktivitas mengabuburit ditandai dengan berburu takjil, di bantaran Setu Babakan, tak tampak satu pun penjaja takjil.

Kebanyakan pengunjung yang bersantai di tepi danau pun terus bertahan di sana hingga azan magrib.

Baca juga: Atasi Banjir di Jatipadang, Sodetan Akan Dibangun ke Setu Babakan

Setu Babakan terasa bagai magnet tersendiri yang membuat pengunjungnya ogah berpaling ke mana-mana selain melakukan satu hal, memancing. Tua maupun muda, laki-laki atau perempuan, tak ada batasan buat memancing.

Santo, misalnya, berkunjung ke Setu Babakan bersama istri dan anaknya yang berumur 6 tahun. Istrinya juga memegang alat pancing, sedangkan anaknya beberapa kali dipinjamkannya alat pancing sambil menunggu umpan disambar ikan.

Di sisi lain danau, beberapa bocah juga ikut mencari ikan sembari bermain air. Kebanyakan dari mereka masih mengenakan celana sekolah.

"Gampang mancing, gini-gini doang," kata Brian (8) yang mengaku telah diajari memancing sejak berusia 4 tahun oleh ayahnya.

Brian tampak cukup mahir mengendalikan alat pancing. Usai mendapatkan ikan betok berukuran kecil, ia memancing sandal kawannya, Komeng, yang tercebur di danau.

Komeng sendiri fokus pada serokan jaringnya yang sudah agak lama ia celupkan ke danau. Ia berhasil menjaring seekor ikan yang ia sebut " anak lohan".

Seorang pria memancing di Setu Babakan, Jumat (17/5/2019).KOMPAS.com/Vitorio Mantalean Seorang pria memancing di Setu Babakan, Jumat (17/5/2019).

Ada pula seorang pria paruh baya yang mengaku sedang mencari ikan-ikan hias di Setu Babakan, seraya berharap mengail ikan mujair sebagai menu buka puasa.

"Banyak mujair di sini, cuma dari tadi belum dapat. Kalau dapat agak gede, lumayan (buat) kami bakar bakal buka (puasa)," kata Srinoto (48) pria tersebut.

Ia menyebutkan, sebetulnya tak ada yang spesial dengan aktivitas memancing di Setu Babakan pada bulan Ramadhan.

"Setiap hari mancing mah ada. Saya ini juga lagi iseng saja cari buat ikan hias, syukur kalau dapat mujair atau lele. Dulu pernah dapat lobster, umpannya sama, cacing sama udang kecil juga. Cuma ya, kalau dibilang ngabuburit, sebetulnya setiap sore di sini pasti orang pada mancing," ujarnya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com