Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kali Bekasi Akan Dinormalisasi, Pemkot Harap Dapat Bantuan Anggaran Pembebasan Lahan

Kompas.com - 18/05/2019, 19:38 WIB
Dean Pahrevi,
Dian Maharani

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Kepala Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (DBMSDA) Kota Bekasi Arief Maulana mengatakan, pihaknya tidak menutup kemungkinan anggaran untuk pembebasan lahan bantaran Kali Bekasi yang akan dinormalisasi dibantu pihak lain.

Arief mengatakan, pihak lain yang dimaksud kemungkinan bisa pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian PUPR maupun pihak swasta.

"Biaya kemungkinan sangat besar, diupayakan pembebasan lahannya dapat dilaksanakan sharing (dibantu) dengan berbagai pihak," kata Arief saat dihubungi Kompas.com, Jumat (17/5/2019).

Baca juga: Kali Bekasi Sepanjang 15,5 Kilometer Segera Dinormalisasi

Upaya untuk mendapat dana bantuan dari pihak lain dilakukan Pemkot Bekasi mengingat anggaran yang dibutuhkan untuk pembebasan lahan bantaran Kali Bekasi yang akan dinormalisasi sangat besar.

Arief menjelaskan, untuk menormalisasi Kali Bekasi dibutuhkan pelebaran kali. Saat ini lebar Kali Bekasi 25 hingga 45 meter. Untuk menampung debit air yang tinggi ketika hujan turun dibutuhkan lebar kali 80-90 meter.

"Jadi lahan yang dibutuhkan lebar total antara 80 sampai dengan 90 meter. Pembebasannya (butuh dana) sangat besar, dan sedang dibahas solusi pendanaannya," ujar Arief.

Dalam waktu dekat, Pemkot Bekasi akan mengadakan rapat dengan instansi terkait untuk membahas pembebasan lahan bantaran Kali Bekasi, dimulai dari luas lahan yang akan dibebaskan hingga besaran anggaran yang dibutuhkan.

"Sampai saat ini belum dilaksanakan pembahasan terkait untuk pembahasan lahannya. Untuk tahap awal akan dilakukan rapat pembahasan dengan semua unsur terkait dari Pemkot Bekasi, Kementrian PUPR dan PJT 2 (Perum Jasa Tirta II)," tutur Arief.

Kementerian PUPR akan menormalisasi Kali Bekasi dengan memprioritaskan wilayah Kota Bekasi dan Kabupaten Bogor.

Staf Khusus Kementerian PUPR Bidang Sumber Daya Air, Firdaus Ali, kemarin mengatakan, rencana normalisasi Kali Bekasi yang telah disusun melalui BBWSCC dilakukan karena kondisi tanggul yang rusak dan sudah sering longsor.

Anggaran dan pengerjaan belum bisa ditentukan karena baru dua dari tiga persyaratan pelaksanaan normalisasi yang diselesaikan. Kedua syarat yang sudah dituntaskan itu yakni dokumen studi kelayakan dan AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan).

Sementara satu syarat lainnya yakni berkaitan dengan ketersedian lahan. Hal itu merupakan bagian yang dikerjakan Pemkot Bekasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com