Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jimly Asshidiqie: Biar Massa Berdemo, yang Menang Jangan "Ngasorake"

Kompas.com - 20/05/2019, 18:38 WIB
Vitorio Mantalean,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Eks Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Jimly Asshidiqie menyampaikan, rencana unjuk rasa menjelang pengumuman hasil Pemilu 2019 pada 22 Mei tak perlu digembar-gemborkan. 

Ia pun meminta agar pendukung petahana tak berlebihan dalam menyikapi rencana unjuk rasa saat pengumuman hasil Pemilu 2019 itu.

"Saya melihat, massa sudah kadung digerakkan dan tidak mungkin lagi direm, tetapi, kita bisa berusaha supaya ini tidak terlalu ramai. Biarlah yang mengekspresikan kekecewaan berdemo, enggak usah dilarang, enggak usah ditangkap, tetapi dibimbing supaya lebih tenang," ucap Jimly ketika dihubungi Kompas.com, Senin (20/5/2019).

Baca juga: Menristekdikti: Kampus Tidak Harus Datang Ke Jakarta 22 Mei

Menurut dia, ada tren kenaikan massa yang berharap presiden diganti melalui Pemilu 2019. Kondisi ini, menurut Jimly, tak bisa dikesampingkan.

"Ada juga tingkat kenaikan dislikability, seperti di Sumatera Barat, perolehan suara Pak Jokowi turun dari 2014, begitu pun di Aceh. Artinya, sisi ketidaksukaan ini selain meluas juga meningkat. Jadi, meskipun menang, harus menghadapi kenyataan perluasan dan penambahan jumlah ketidaksukaan itu," ucap dia.

Eks Ketua Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) itu pun mengingatkan agar pihak yang merasa unggul, dalam hal ini pendukung petahana, tidak bergagah-gagah dengan keunggulannya supaya tidak memperuncing konflik.

Baca juga: Apakah Akan Ikut Aksi 22 Mei? Ini Jawaban Sandiaga

Menurut dia, inisiatif rekonsiliasi antarpendukung paslon sebaiknya diawali dari pihak yang merasa unggul.

"Yang (merasa) menang jangan ngasorake, supaya yang kalah tidak mencibir. Kita harus mulai dari yang merasa menang," kata pria 63 tahun itu.

Ia bahkan meminta pendukung petahana tidak melontarkan cibiran. "Saya imbau kedua kubu menahan diri, biar yang kalah terhormat, yang menang juga punya kehormatan," ucap Jimly lagi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Megapolitan
Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com