Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dinkes DKI Beri Dukungan Kesehatan pada 22 Mei atas Permintaan KPU

Kompas.com - 20/05/2019, 20:39 WIB
Vitorio Mantalean,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti menampik informasi yang beredar di media sosial mengenai pihaknya mendukung aksi massa di KPU dan Bawaslu pada 22 Mei mendatang lewat penyediaan dukungan kesehatan.

Menurut dia, dukungan kesehatan semacam ini merupakan bagian dari tugas pokok dan fungsi instansinya.

"Memang Dinkes DKI tupoksinya menjalankan dukungan kesehatan untuk peristiwa apa pun, termasuk pemilu. Kemarin Asian Games juga, pertandingan bola juga, besok Lebaran kami juga. Jadi kami sudah berbagi tim," ujar Widyastuti dalam jumpa pers yang berlangsung di Kantor Dinkes DKI Jakarta, Senin (20/5/2019).

Baca juga: Polisi: 22 Mei, Ada Pergerakan Massa Pendukung 02 dari Bekasi ke Jakarta

Menurut dia, dukungan semacam ini rutin dilakukan setiap ada gelaran akbar.

Untuk 22 Mei nanti, Widyastuti menyebut bahwa jajarannya menerima permintaan resmi KPU untuk menyediakan dukungan kesehatan.

"Apapun event-nya, kayak event sepak bola pasti diminta, dengan surat resmi kami akan siapkan untuk itu," ujar Widyastuti.

"Ini kan rangkaian, bukan mendadak 21-22, tetapi ada permintaan resmi dari KPU untuk dukungan kesehatan. Kami sudah mulai sejak tanggal 17, bukan berarti kami fasilitasi (aksi pengumpulan massa)," kata dia lagi. 

Widyastuti pun meluruskan kabar di kalangan warganet, termasuk soal tanggal 21 Mei yang dijadikan bahan pergunjingan.

"Itu pemahaman yang bisa salah persepsi, ya. Tanggal 21 Mei itu kami, puskesmas, siaga di tempat masing-masing. Jadi kita sama seperti saat teman-teman KPU kemarin perhitungan suara di tingkat kecamatan, kota, provinsi, kita siaga juga," kata dia lagi.

Sebelumnya diberitakan, Dinkes DKI Jakarta mengonfirmasi soal surat edaran terkait dukungan kesehatan pada pengumuman hasil Pemilu 2019 22 Mei mendatang yang beredar di media sosial beberapa waktu lalu.

Kepala Dinkes DKI Widyastuti memastikan jika surat edaran tersebut asli.

Baca juga: Cendekiawan Muslim: Aksi 22 Mei Bukan Jihad

Menurut dia, tak ada yang perlu dipermasalahkan soal dukungan kesehatan ini karena jajarannya mengacu pada Undang-undang Kesehatan Nomor 36 Tahun 2009, Permenkes 64 Tahun 2013, serta Surat Edaran Dirjen Pelayanan Kesehatan Kemenkes RI tentang Koordinasi Bidang Kesehatan dalam rangka kesiapsiagaan pengumuman hasil Pemilu 2019.

Nantinya, Dinkes DKI bakal mengerahkan tim kesehatan yang siaga di 25 titik strategis sehubungan rencana aksi massa 22 Mei di KPU dan Bawaslu.

Tersedia pula 82 unit ambulans dengan 42 puskesmas dan 32 RSUD. Total tenaga medis berjumlah 82 dokter, 173 perawaT, dan 82 pengemudi.

Pihaknya juga bekerja sama dengan 10 rumah sakit rujukan, antara lain RSCM, RS Abdi Waluyo, RSUD Tarakan, RS Jantung Harapan Kita, dan RS PELNI.

Pasien ber-KTP Jakarta yang terdampak langsung akibat aksi massa dapat mengklaim pendanaan dari APBD Pemprov DKI.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Sudah Hilang Sejak 9 April 2024

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Sudah Hilang Sejak 9 April 2024

Megapolitan
Perempuan Menangis Histeris di Lokasi Kebakaran 'Saudara Frame', Mengaku Ibu dari Korban Tewas

Perempuan Menangis Histeris di Lokasi Kebakaran "Saudara Frame", Mengaku Ibu dari Korban Tewas

Megapolitan
Melonjak, Jumlah Pasien DBD di Jakbar Tembus 1.124 pada April 2024

Melonjak, Jumlah Pasien DBD di Jakbar Tembus 1.124 pada April 2024

Megapolitan
JPO Cilincing yang Hancur Ditabrak Kontainer Diperbaiki, Biaya Ditanggung Perusahaan Truk

JPO Cilincing yang Hancur Ditabrak Kontainer Diperbaiki, Biaya Ditanggung Perusahaan Truk

Megapolitan
Polisi Usut Penyebab Remaja di Cengkareng Gantung Diri

Polisi Usut Penyebab Remaja di Cengkareng Gantung Diri

Megapolitan
Dari 7 Jenazah Korban Kebakaran Mampang, 2 di Antaranya Anak Laki-laki

Dari 7 Jenazah Korban Kebakaran Mampang, 2 di Antaranya Anak Laki-laki

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Pengantaran 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' ke RS Polri

Isak Tangis Iringi Pengantaran 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" ke RS Polri

Megapolitan
Kebakaran Toko Bingkai Saudara Frame Padam, Arus Lalin Jalan Mampang Prapatan Kembali Normal

Kebakaran Toko Bingkai Saudara Frame Padam, Arus Lalin Jalan Mampang Prapatan Kembali Normal

Megapolitan
Sebelum Toko 'Saudara Frame' Terbakar, Ada Percikan Api Saat Pemotongan Kayu

Sebelum Toko "Saudara Frame" Terbakar, Ada Percikan Api Saat Pemotongan Kayu

Megapolitan
Kondisi Karyawan Selamat dari Kebakaran Saudara Frame, Salah Satunya Luka Bakar Hampir di Sekujur Tubuh

Kondisi Karyawan Selamat dari Kebakaran Saudara Frame, Salah Satunya Luka Bakar Hampir di Sekujur Tubuh

Megapolitan
Polisi: Ada Luka di Dada dan Cekikan di Leher Jasad Perempuan di Pulau Pari

Polisi: Ada Luka di Dada dan Cekikan di Leher Jasad Perempuan di Pulau Pari

Megapolitan
144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan, Terbanyak di Jaktim

144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan, Terbanyak di Jaktim

Megapolitan
Wanita Ditemukan Tewas di Dermaga Pulau Pari, Polisi Periksa 3 Teman Dekat Korban

Wanita Ditemukan Tewas di Dermaga Pulau Pari, Polisi Periksa 3 Teman Dekat Korban

Megapolitan
Cerita Warga Habiskan Uang Jutaan Rupiah untuk Bagi-bagi THR di Hari Lebaran

Cerita Warga Habiskan Uang Jutaan Rupiah untuk Bagi-bagi THR di Hari Lebaran

Megapolitan
Anggota DPRD Pertanyakan Besaran Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Anggota DPRD Pertanyakan Besaran Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com