JAKARTA, KOMPAS.com – Kontestasi Pilkada DKI 2017 menjadi salah satu langkah penting Sylviana Murni dikenal publik.
Saat itu, ia diusung Partai Demokrat, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), dan Partai Amanat Nasional (PAN) mendampingi Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY.
Meskipun kalah pada putaran pertama dengan perolehan suara paling bontot di bawah pasangan calon Ahok-Djarot dan Anies-Sandiaga, nama Sylviana sudah mencuri perhatian karena satu-satunya calon wakil gubernur DKI perempuan yang berangkat dari latar belakang birokrat.
Baca juga: Jimly Asshiddiqie hingga Sylviana Murni Masuk Draft Caleg DPD Asal DKI
Kini, perempuan yang lahir dan besar di Jakarta itu sukses meraih kursi DPD RI sebagai salah satu dari empat senator ibu kota usai meraup 455.182 suara pada Pemilihan Legislatif 2019.
Kiprah istri Gde Sardjana itu di Pemprov DKI Jakarta berawal pada 1985, selang empat tahun setelah ia menyabet gelar None Jakarta.
Saat itu, DKI Jakarta dipimpin Gubernur Soeprapto. Sylviana memulai kariernya sebagai PNS sebagai staf penatar Badan Pembinaan, Pendidikan, dan Pelaksanaan Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (BP-7) DKI selama hingga 1987, lalu menjadi staf Biro Pembinaan Mental DKI Jakarta sampai 1989.
Baca juga: Sylviana Murni: Kami Konsentrasi agar Kali Item Tak Bau Saat Asian Para Games
Selang dua tahun, ia menjabat Kepala Sub Bagian Seni Budaya Biro Pembinaan Mental DKI Jakarta selama empat tahun hingga 1995, sebelum menjabat Kepala Bagian Kebudayaan Biro Pembinaan Mental DKI Jakarta pada 1995-1997.
Perempuan yang memperoleh gelar profesor dari Universitas Muhammadiyah Prof Dr Hamka Jakarta ini juga pernah menjadi politisi Partai Golkar.
Baca juga: Pilih DPD Ketimbang DPRD DKI, Sylviana Murni Ingin Tetap Independen
Ia bahkan pernah duduk di kursi DPRD DKI Jakarta periode 1997-1999.
Sylviana kemudian kembali menjadi birokrat sehubungan peraturan pemerintah yang mewajibkan PNS tidak berkaitan langsung dengan partai politik.
Tanpa perlu waktu lama, jabatan pimpinan lembaga lain kembali menanti perempuan yang saat ini memiliki dua orang putri itu. Dalam rentang 1999-2001, Sylviana menjabat Kepala Biro Bina Sosial DKI Jakarta.
Baca juga: Gagal Pilkada, Sylviana Murni Daftar Jadi Calon Anggota DPD DKI
Setelahnya, Sylviana berturut-turut duduk di kursi Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil DKI Jakarta hingga 2004 dan Kepala Dinas Pendidikan Dasar DKI Jakarta hingga 2008.
Sylviana kemudian terpilih sebagai Wali Kota Jakarta Pusat untuk rentang waktu 2008-2013. Hal ini menorehkan capaian tersendiri bagi Sylviana. Sebab, ia menjadi Wali Kota Jakarta Pusat perempuan pertama sepanjang sejarah.
Kematangannya dalam seluk-beluk birokrasi DKI Jakarta mengantarkannya menjadi Asisten Sekretaris Daerah bidang Pemerintahan DKI Jakarta ketika tampuk kepemimpinan Ibu Kota berpindah ke tangan Joko Widodo.
Baca juga: Sylviana Murni Minta Sandiaga Buat Jakarta Ramah Disabilitas