JAKARTA, KOMPAS.com- Warung mi instan yang berdempetan dengan Pos Polisi (pospol) Sabang di Jalan KH Wahid Hasyim, Jakarta Pusat, itu sudah tak terbentuk pada Kamis (23/5/2019) pagi.
Bau hangus menyeruak ketika Kompas.com mendekati puing-puing yang sudah hancur. Hanya ada sebuah panci yang tergantung di tembok dan tumpukan mangkok yang memberi petunjuk bahwa tempat itu merupakan bekas warung.
Suhama dan Ismail merupakan dua orang yang sehari-hari bekerja di warung tersebut. Suhama mengatakan, warung itu ludes imbas terbakarnya pospol Sabang pada kericuhan Rabu malam kemarin.
Baca juga: Cerita Usma soal Rokok Habis Dijarah Perusuh 22 Mei hingga Rugi Rp 20 Juta
"Awalnya enggak dibakar, cuma kacanya dipecah-pecahin. Kata massa, jangan dibakar, kasihan ini warung mi, jangan dibakar. Tapi amukan massa yang lain malah menyerang," kata Suhama kepada Kompas.com.
Suhama bercerita, warung yang sudah berdiri sejak lama itu terbakar akibat rembetan api yang membakar Pospol Sabang.
Menurut Suhama, peristiwa itu terjadi pada Rabu malam ketika massa sedang ganas karena terus dipukul mundur oleh aparat keamanan ke arah Gondangdia.
"Orangnya banyak banget, enggak kehitung lah. Saya lagi di sini tapi enggak bisa ke mana-mana, saya di sini saja enggak bisa menghadang massa juga," ujar Suhama.
Suhama hanya bisa terdiam melihat api melalap ruangan kecil tempatnya mencari nafkah.
Suhama dan Ismail kini mengaku kebingungan untuk melanjutkan usahanya. Sebab, seluruh peralatan dan perlengkapan kini sudah tak bisa dipakai.
Baca juga: Fasilitas Pos Polisi Sabang Dibakar, CCTV Dihancurkan
Pulang kampung ke Sumedang, Jawa Barat menjadi jalan yang dipilih Suhama untuk menata ulang usaha mereka.
"Kami pulang kampung dulu saja lah sambil menunggu ini (Pospol Sabang) kembali dibangun. Ini langsung pulang hari ini," ucap Suhama.
Suhama berharap kericuhan semalam tidak terjadi lagi di hidupnya. Ia mengaku, kejadian semalam merupakan pengalaman pertama yang buruk karena selama ini warungnya selalu aman dari kericuhan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.