JAKARTA, KOMPAS.com - Kapolres Jakarta Pusat Kombes Harry Kurniawan mengatakan, meski kedua jalur Jalan MH Thamrin di sekitar Gedung Bawaslu RI telah dibuka, namun aparat gabungan TNI-Polri masih akan bersiaga.
Hal ini untuk menjaga keamanan dan memastikan agar situasi di Bawaslu tetap kondusif pasca-kerusuhan pada 22 Mei 2019 lalu.
"Ya pengamanan masih, tetap sesuai dengan kebutuhan. Personel masih sama 8 kompi (800 orang)," ucap Harry di depan Gedung Bawaslu RI, Senin (27/5/2019).
Baca juga: Beton dan Kawat Berduri di Depan Bawaslu Mulai Dibongkar
Ia menyebut pengamanan saat ini dilakukan secara situasional. Artinya untuk lalu lintas akan ditutup jika ada unjuk rasa yang cukup besar.
"Nanti kami lihat ini kan kalau polisi menangani aksi unjuk rasa itu ada tahapan dan proses nya tidak harus selalu menutup arus, tidak harus tahu mengalirkan arus, kami sudah sudah menyiapkan personil dan cara bertindak setiap akan melaksanakan," kata dia.
Adapun, saat ini Jalan MH Thamrin sekitar Bawaslu RI berangsung-angsur dibuka.
Sebelumnya, aksi unjuk rasa massa yang berlangsung tertib pada Rabu (21/5/2019) malam di depan Bawaslu tercoreng dengan aksi ricuh provokator sekira pukul 20.00 yang melempari aparat keamanan dengan berbagai benda.
Polisi kemudian melepaskan suar, gas air mata, dan meriam air untuk meredakan massa yang sulit diredakan.
Sejumlah titik di pusat perbelanjaan Sarinah mengalami kerusakan, mulai dari plang nama yang patah hingga bagian dinding yang jebol. Kericuhan baru reda pada Kamis (22/5/2019) jelang pagi hari.