Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aksinya Tenangkan Massa Aksi 22 Mei Jadi Viral, Begini Respons Kapolres Jakarta Pusat...

Kompas.com - 28/05/2019, 03:30 WIB
Ryana Aryadita Umasugi,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Aksi Kapolres Jakarta Pusat Kombes Harry Kurniawan yang menenangkan massa pengunjuk rasa di depan Gedung Bawaslu RI, Rabu (22/5/2019) menjadi viral di media sosial. 

Sebab, ia menggunakan pendekatan persuasif ketika menenangkan massa. Saat itu, ia menjamin tak akan menembakkan gas air mata untuk memukul mundur massa, selama tidak melanggar aturan. 

Menanggapi hal tersebut, Harry merasa bersyukur karena mendapatkan respons positif dari masyarakat atas kerjanya.

Baca juga: Kapolres Jakpus: TNI-Polri Juga Bagian dari Masyarakat, Tolong Jangan Provokasi...

"Kami laksanakan tugas benar sesuai SOP dan prosedur saja, jadi terima kasih kalau memang masyarakat memberikan respons positif, ya mudah-mudahan ini bisa menjadi support dan kehormatan buat Polri, khususnya TNI semuanya," tutur Harry di depan Gedung Bawaslu RI, Jakarta Pusat, Senin (27/5/2019).

Menurut dia, hal ini menjadi penyemangatnya dalam menjalankan tugas.

Kapolres Jakarta Pusat Kombes Harry Kurniawan di depan Gedung Bawaslu RI, Senin (27/5/2019)KOMPAS.com/Ryana Aryadita Kapolres Jakarta Pusat Kombes Harry Kurniawan di depan Gedung Bawaslu RI, Senin (27/5/2019)
"Yang jelas bahwa kami melaksanakan pengamanan ini karena dibantu dengan TNI dan masyarakat yang memang negara kesatuan republik. Alhamdulillah kalau memang responnya positif," katanya. 

Baca juga: Kapolres: Massa yang Berangkat dari Cianjur ke Jakarta Sekitar 5 Mobil

Sebelumnya, Harry berulang kali meminta massa tidak melakukan provokasi dan kerusuhan di depan Bawaslu, Jakarta, Rabu (22/5/2019).

Berulang kali pula, Harry meminta warga berhenti melempar batu hingga kembang api ke arah polisi maupun jurnalis yang sedang meliput.

Harry mengingatkan, TNI-Polri yang berjaga di lokasi sejak kemarin merupakan bagian dari masyarakat.

Baca juga: Massa Rusuh di Sarinah, Kapolres: Jangan Keluarkan Gas Air Mata

"Bantu kami, Polri dan TNI. Kami keluarga besar TNI-Polri juga bagian dari masyarakat. Tolong jangan provokasi kami. Tolong...," ujar Harry saat massa rusuh terus melempar benda-benda ke arah polisi.

Kapolres Jakarta Pusat Kombes Harry Kurniawan mengimbau massa aksi di Bawaslu untuk tidak terpancing provokasi, Selasa (21/5/2019).KOMPAS.com/VITO Kapolres Jakarta Pusat Kombes Harry Kurniawan mengimbau massa aksi di Bawaslu untuk tidak terpancing provokasi, Selasa (21/5/2019).
Dengan suara lirih, Harry meminta massa aksi juga tak terprovokasi dan bisa bekerja sama agar aksi selesai dengan tertib.

Sementara itu, massa tetap melempar tongkat, botol, kembang api, hingga batu.

Baca juga: Dari Atas Mobil Raisa, Kapolres Jakpus Imbau Massa Demo di Bawaslu Hati-hati

"Kasihan ini ada wartawan kena, ini masyarakat juga, ini kawan kita. Teman-teman, aduh, jangan (melempar) teman-teman," ujar Harry sambil sesekali menunduk menghindari lemparan dari massa.

Hal ini mendatangkan respons positif dari warganet di media sosial.

"Terima kasih the real hero, semoga bisa segera berkumpul dengan keluarga," tulis pemilik akun @fitrinurmalasr.

Baca juga: Peserta Aksi di Bawaslu Mengaku Asal Sukabumi, Kapolres: Harus Cek KTP

"Polisi yang berhati seperti ayah," ujar pemilik akun @Sayyid1900.

"Berkah terus Bapak Polri dan TNI," tulis pemilik akun @bimrmdhn.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com