Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemudik dengan Kereta Api Diperkirakan Nyaris 1 Juta Orang

Kompas.com - 03/06/2019, 23:49 WIB
Vitorio Mantalean,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Jumlah pemudik yang menggunakan kereta api pada mudik Lebaran 2019 diperkirakan mencapai jumlah 997.000 orang.

Angka ini melonjak sekitar sembilan persen dibandingkan arus mudik Lebaran 2018.

"Secara keseluruhan, kalau kita bandingkan dengan realisasi tahun lalu, kami prediksi peningkatan pengguna jasa di area daop (daerah operasi) 1 Jakarta berkisar antara 6 hingga 9 persen," ucap Kepala Humas PT KAI Daop 1 Jakarta Eva Chairunisa kepada wartawan di Stasiun Pasar Senen, Jakarta Pusat, Senin (3/6/2019). 

Baca juga: Mudik Lancar, Warganet: Kemacetan Itu Tradisi, Kok Dihilangkan?

"Tahun lalu secara realisasi ada sekitar 915.000 (pemudik) sepanjang 22 hari masa mudik. Tahun ini mungkin bisa mencapai 997.000-an," ujarnya.

Rentang waktu 22 hari masa mudik dihitung sejak H-10 Idul Fitri atau 26 Mei hingga H+10 Idul Fitri, yakni 18 Juni.

Untuk mengantisipasi membeludaknya pemudik di Stasium Gambir dan Pasar Senen, pihaknya mengerahkan pengamanan gabungan.

"Kami bekerja sama dengan TNI/Polri 22 hari, ada 246 (personel) pengamanan tambahan. Di Stasiun Pasar Senen sendiri, kalau digabungkan dengan PKD (petugas keamanan dalam) kami dan petugas kami mencapai 60-70 personel per shift-nya. Untuk Stasiun Gambir, antara 70-80 (petugas) per shift-nya," kata Eva. 

Baca juga: Ini Tips Hindari Peraturan yang Menjebak dari Maskapai saat Mudik

"Sehari tiga shift, tetapi di atas jam 12 malam ke pagi itu sudah sepi sehingga nanti ada pengaturan," ujarnya. 

Hingga Senin (3/6/2019) ini, jumlah pemudik yang berangkat ke kampung halaman menggunakan kereta api telah menembus angka 400.000 orang, terhitung sejak H-10 Idul Fitri.

Stasiun Pasar Senen menjadi penyumbang terbesar dengan jumlah sekitar 225.000 pemudik, sedangkan Stasiun Gambir menyumbang sekitar 176.000 pemudik.

Baca juga: Mudik Lebaran, Pulang Menjemput Keajaiban Maaf...

Eva menyebut, puncak kepadatan pemudik di dua stasiun tersebut telah terjadi sejak 31 Mei. Puncak kepadatan ini diperkirakan bakal bertahan hingga 4 Juni 2019.

"Rata-rata per hari memang sesuai prediksi kami, di mana puncak kepadatan itu pada H-5 sampai H-1 Idul Fitri. Rata-rata kepadatan di Stasiun Pasar Senen selama tanggal itu 25-27 ribuan penumpang per harinya," kata Eva.

Mengantisipasi kepadatan, sebanyak 24 kereta api tambahan telah disiapkan oleh PT KAI Daop 1 sejak H-10 Idul Fitri, dengan rincian 14 kereta di Stasiun Gambir dan 10 kereta di Stasiun Pasar Senen.

Baca juga: Polri Nilai Sistem One Way Sangat Efektif pada Mudik Tahun Ini

Kereta api tambahan ini melengkapi 58 perjalanan kereta api reguler yang sehari-hari berangkat dari kedua stasiun tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Megapolitan
Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Megapolitan
Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com