Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

37 ASN Kota Bekasi Bolos pada Hari Pertama Kerja Usai Libur Lebaran

Kompas.com - 10/06/2019, 13:07 WIB
Dean Pahrevi,
Dian Maharani

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Bekasi mencatat terdapat 37 Aparatur Sipil Negara (ASN) Kota Bekasi yang tidak hadir tanpa keterangan di hari pertama kerja setelah libur Lebaran berakhir pada Senin (10/6/2019).

Hal itu dikatakan Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi pada apel pagi ASN Kota Bekasi di Plaza Kantor Pemkot Bekasi, Jalan Jenderal Ahmad Yani, Bekasi Selatan, Kota Bekasi, Senin pagi.

"Yang enggak ada di sini (apel pagi) ada 37 ASN yang tanpa keterangan. Selain itu ada juga yang sakit itu tunjukkan surat dokter, yang izin tentunya ada permohonan izin," kata Rahmat usai apel pagi, Senin.

Baca juga: Anies: 99,73 Persen PNS DKI Masuk Usai Libur Lebaran, Hanya 185 Orang Telat dan Bolos

Rahmat menambahkan, pihaknya masih dalam proses merinci data diri 37 ASN tersebut. Sebab, dari 37 pegawai itu bisa saja bukan hanya dari golongan Pegawai Negeri Sipil (PNS), melainkan bisa juga dari Tenaga Kerja Kontrak (TKK). Selain yang tidak hadir tanpa keterangan, terdapat 19 ASN yang sakit, dan 14 orang izin.

ASN yang tidak hadir tanpa keterangan itu akan mendapat sanksi sesuai surat yang diedarkan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB) Republik Indonesia Nomor: B/26/M.SM.00.01/2019 tentang Laporan Hasil Pemantauan Kehadiran Aparatur Negara Sesudah Cuti Bersama Hari Raya Idul Fitri 1440 H.

"Nah yang tanpa keterangan ini 37 orang ini, nanti siapa-siapanya 2 sampai 3 hari ini keluar nanti saksinya," ujar Rahmat.

Sementara itu, Wakil Wali Kota Bekasi Tri Adhianto mengatakan, usai pihaknya merekap 37 ASN yang tidak hadir tanpa keterangan, setelah itu akan dilaporkan ke Kemenpan RB. Kemudian bisa ditentukan sanksi yang akan dikenakan kepada ASN tersebut.

"Kan sudah ditentukan oleh Kemenpan RB, nanti setelah direkap dan nanti ada tingkatannya (sanksi) ada secara lisan, tulisan, dan pernyataan tidak puas yang kemudian mungkin bisa dikeluarkan," ujar Tri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Megapolitan
Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Megapolitan
Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Megapolitan
'Otak' Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

"Otak" Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

Megapolitan
KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

Megapolitan
Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Megapolitan
Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Megapolitan
Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Megapolitan
Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com