Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 12/06/2019, 09:59 WIB
Nibras Nada Nailufar,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.comPT MRT Jakarta mengangkat dua tokoh baru sebagai komisaris. Mantan Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas) Muhammad Syaugi kini didapuk menjadi komisaris utama MRT. 

Selain Syaugi, PT MRT Jakarta juga memilih Adnan Pandu Praja sebagai salah satu komisaris. 

Corporate Secretary PT Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta Muhamad Kamaludin mengatakan, perombakan dilakukan berdasarkan Keputusan Para Pemegang Saham di Luar Rapat Umum Pemegang Saham PT MRT Jakarta untuk Mengangkat Komisaris Utama dan Penggantian Komisaris.

Baca juga: Adnan Pandu Praja: Betul, Saya Masuk Tim Sukses Anies-Sandi

"Muhammad Syaugi memiliki pengalaman sebagai Direktur Jenderal Perencanaan Pertahanan Kementerian Pertahanan RI periode 2014-2017 dan menjabat Kepala Badan SAR Nasional periode tahun 2017 – 2019," kata Kamaluddin dalam keterangan tertulis, Rabu (12/6/2019). 

Awal tahun ini, Syaugi pensiun sebagai Kabasarnas dan anggota TNI.

Pada Pilkada DKI 2016, Adnan bergabung di tim sukses Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Namun, sosoknya lebih dikenal sebagai mantan salah satu pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Baca juga: Penumpang MRT Jakarta Capai 90.000 Orang pada Libur Lebaran, 80 Persen Wisatawan

"Adnan Pandu Praja sebelumnya pernah menjabat sebagai wakil pimpinan KPK periode 2011-2015 dan merupakan anggota TC 309 ISO 37001 Sistem Management Anti Penyuapan pada tahun 2017," ujarnya. 

 

Adapun, saham PT MRT Jakarta sepenuhnya dimiliki Pemprov DKI Jakarta.

"Sehubungan untuk penyegaran pada pengurus Perseroan PT MRT Jakarta, Keputusan Para Pemegang Saham di Luar Rapat Umum Pemegang Saham PT MRT Jakarta per tanggal 31 Mei 2019 memutuskan memberhentikan dengan hormat Sdr Rukijo selaku Plt. Komisaris Utama Perseroan yang telah menjabat sejak 10 Mei 2018," ujarnya. 

Baca juga: Gedung Tripatra Akan Dijadikan Park and Ride Dekat Stasiun MRT Fatmawati

Kendati demikian, Rukijo masih tetap dipertahankan sebagai salah satu komisaris.

Selain Rukijo, Asisten Pembangunan dan Lingkungan Hidup DKI Jakarta Yusmada Faizal yang juga duduk di kursi komisaris sejak masih menjadi Kepala Dinas Bina Marga juga dicopot.

"Memberhentikan dengan hormat Sdr. Yusmada Faizal selaku Komisaris Perseroan yang telah menjabat sejak 24 Agustus 2016 dan menyampaikan terima kasih serta penghargaan setinggi-tingginya atas pengabdiannya selama menjabat sebagai Komisaris Perseroan," ujar Kamaluddin.

Baca juga: Hari Pertama Kerja Usai Lebaran, Jumlah Penumpang MRT Belum Capai Angka Normal

Dengan dilakukan pengangkatan tersebut, maka susunan dewan komisaris menjadi sebagai berikut:

Komisaris Utama: Muhammad Syaugi

Komisaris: Rukijo

Komisaris: Adnan Pandu Praja

Komisaris: Muhtasor

Komisaris: Zulfikri (ex Officio Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan RI)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rumah Mewah di Ciracas Dibobol Maling, Isi Brankas Senilai Rp 150 Juta Raib

Rumah Mewah di Ciracas Dibobol Maling, Isi Brankas Senilai Rp 150 Juta Raib

Megapolitan
Jadwal Mundur, Uji Coba Lima Angkot Listrik di Bogor Dimulai Awal April

Jadwal Mundur, Uji Coba Lima Angkot Listrik di Bogor Dimulai Awal April

Megapolitan
Rumah Kos di Jagakarsa Jadi Tempat Produksi Tembakau Sintetis Selama 3 Bulan

Rumah Kos di Jagakarsa Jadi Tempat Produksi Tembakau Sintetis Selama 3 Bulan

Megapolitan
Meski Jadi Korban Main Hakim Sendiri, Pengemudi Ford Ecosport yang Mabuk Tetap Ditilang

Meski Jadi Korban Main Hakim Sendiri, Pengemudi Ford Ecosport yang Mabuk Tetap Ditilang

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Tangerang Hari Ini, 18 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Tangerang Hari Ini, 18 Maret 2024

Megapolitan
Paling Banyak karena Tak Pakai Sabuk, 14.510 Pengendara Ditilang Selama Operasi Keselamatan Jaya 2024

Paling Banyak karena Tak Pakai Sabuk, 14.510 Pengendara Ditilang Selama Operasi Keselamatan Jaya 2024

Megapolitan
Tarif Tol Jakarta-Pemalang untuk Mudik 2024

Tarif Tol Jakarta-Pemalang untuk Mudik 2024

Megapolitan
Kasus Meterai Palsu Ratusan Juta Rupiah di Bekasi, Bagaimana Cara Membedakan Asli dan Palsu?

Kasus Meterai Palsu Ratusan Juta Rupiah di Bekasi, Bagaimana Cara Membedakan Asli dan Palsu?

Megapolitan
Penggerebekan Tempat Produksi Tembakau Sintetis di Rumah Kos Jagakarsa Berawal dari Pengguna yang Tertangkap

Penggerebekan Tempat Produksi Tembakau Sintetis di Rumah Kos Jagakarsa Berawal dari Pengguna yang Tertangkap

Megapolitan
Gerebek Kos-kosan di Jagakarsa, Polisi Sita 500 Gram Tembakau Sintetis

Gerebek Kos-kosan di Jagakarsa, Polisi Sita 500 Gram Tembakau Sintetis

Megapolitan
Mengenal Sosok Eks Danjen Kopassus Soenarko yang Demo di KPU, Pernah Dituduh Makar pada Masa Pilpres 2019

Mengenal Sosok Eks Danjen Kopassus Soenarko yang Demo di KPU, Pernah Dituduh Makar pada Masa Pilpres 2019

Megapolitan
Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jabodetabek 19 Maret 2024

Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jabodetabek 19 Maret 2024

Megapolitan
Polsek Pesanggrahan Gerebek Tempat Produksi Tembakau Sintetis di Sebuah Rumah Kos

Polsek Pesanggrahan Gerebek Tempat Produksi Tembakau Sintetis di Sebuah Rumah Kos

Megapolitan
Tarif Penyeberangan Pelabuhan Merak-Bakauheni 2024

Tarif Penyeberangan Pelabuhan Merak-Bakauheni 2024

Megapolitan
Ingat Kematian, Titik Balik Tamin Menemukan Jalan Kebaikan sampai Jadi Marbut Masjid

Ingat Kematian, Titik Balik Tamin Menemukan Jalan Kebaikan sampai Jadi Marbut Masjid

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com