JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah warga di beberapa rumah susun (rusun) milik Pemprov DKI Jakarta berharap, pemerintah menggelar program pangan murah khusus penghuni.
Aspirasi ini muncul lantaran dalam beberapa kesempatan, program pangan gratis disatukan dengan warga nonrusun. Hal itu menyebabkan antrean mengular panjang dan stok pangan cepat habis.
"Biasanya, kami... ngantre panjang karena kami nyampur sama warga dari luar (rusun). Biasanya itu kalau pengambilannya di RPTRA (ruang publik terpadu ramah anak) kayak begitu," kata Agustin (60), penghuni Rusunawa Tipar Cakung, Jakarta Timur, Selasa (18/6/2019) pagi.
"Harapannya dikhususkan saja buat warga rusun, enggak usah dicampur orang luar, di sini kan kami sudah banyak," imbuhnya.
Baca juga: Mulai Hari Ini, Program Pangan Murah Digelar di Rusun dan RPTRA
Senada dengan Agustin, Bram (30) yang juga menghuni Rusunawa Tipar Cakung mengaku pengambilan pangan murah relatif nyaman apabila dikhususkan bagi penghuni rusun 10 tower itu.
"Enak begini, cuma kalau pas digabung itu kusut. Coba di sini nanti tanggal 21, kan ada lagi di RPTRA, itu kedatangan orang luar. Warganya kan lebih susah diarahin. Enakan gini aja dikhususin," kata Bram.
"Antrenya bisa lebih pagi lagi waktu matahari belum keluar, itu dapatnya jam 10-an," imbuhnya.
Marisa (58), penghuni Rusunawa Pulogebang, Jakarta Timur juga menyatakan hal serupa. Ia mengaku harus antre berjam-jam untuk membeli paket pangan murah yang terdiri dari beras, ikan kembung, telur, daging ayam, dan daging sapi seharga Rp 96.000, jika program ini tidak dihelat di dalam area rusun.
Dari pantauan Kompas.com, animo warga Rusunawa Tipar Cakung cukup tinggi saat membeli pangan murah yang dihelat Selasa sejak pukul 08.00, terlebih dalam kurun dua jam pertama. Beberapa dari antara warga yang membeli pangan murah tampak menenteng banyak kantong plastik dan kardus sekaligus.
"Ini nitip, ada tetangga, bilang sekalian," jawab Sudarmini (53) saat petugas menanyakan banyaknya jumlah daging yang akan diambil.
Salah seorang petugas dari PD Dharma Jaya yang bertanggung jawab menukarkan daging mengatakan, Rusunawa Tipar Cakung selalu ramai saat pengambilan pangan murah.
"Di sini langganan (ramai) memang. Ramai terus, jam 12-an kadang sudah habis. Padahal di rusun lain sampai jam 14.00 biasanya," kata petugas yang enggan disebut namanya itu.
"Jadi kalau dicampur sama orang luar, kadang ribut juga penghuninya karena merasa enggak kebagian. Kalau kata saya mah mendingan dikhususin saja jadi masing-masing ada jatahnya," tambahnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.