Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Buang Sampah di Jalan Irigasi Harapan Jaya Bekasi karena Tak Ada Tempat Penampungan Sementara

Kompas.com - 18/06/2019, 14:59 WIB
Dean Pahrevi,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Sampah menumpuk di Jalan Irigasi Harapan Jaya, Kecamatan Medan Satria, Kota Bekasi, Selasa (18/6/2019). Sampah-sampah rumah tangga seperti plastik, botol, sayuran, dan lain-lain menumpuk di jalan yang berdampingan dengan Kali Irigasi itu.

Tumpukan sampah setinggi sekitar 1 meter meter itu membuat kawasan itu terlihat kumuh. Bau menyengat pun tercium saat melintas di jalan tersebut.

Dewi, warga RW 06 mengatakan, tiap hari warga membuang sampah di titik tumpukan sampah tersebut. Dua hari sekali truk sampah Pemkot Bekasi mengambil tumpukan sampah tersebut.

"Kami memang tiap hari buangnya ke situ, karena enggak ada penampungan sementara. Ya penampungannya di situ, di jalan. Dua hari sekali diambil," kata Dewi, Selasa.

Baca juga: Warga Masih Buang Sampah di Kali Krukut, Begini Kondisinya

Menurut Dewi, seharusnya tempat penampungan sampah sementara disediakan dalam bentuk gerobak sampah oleh pemerintah. 

"Ya harusnya pakai gerobak kayak RW lain, jangan di jalan gitu, cuma mau gimana lagi pemerintahnya belum sediain," ujar Dewi.

Sohib, pengendara sepeda motor yang melintas di jalan tersebut mengatakan, dirinya kerap terganggu dengan aroma sampah yang menyengat itu. Dia berharap ada tindakan dari Pemkot Bekasi untuk membereskan tempat penampungan sampah yang berada di jalan tersebut.

"Bau, saya tiap hari lewat sini. Aneh banget sih tempat penampungan sampahnya di jalan begitu," kata Sohib.

Sekretaris Lurah Medan Satria Patoni mengatakan, tumpukan sampah itu merupakan tempat penampungan sampah sementara untuk warga RW 07 dan RW 06.

Pemilihan lokasi penampungan sampah di jalan karena Dinas Lingkungan Hidup Kota Bekasi belum bisa menyediakan gerobak penampung sampah untuk warga tersebut.

"Itu jadi penampungan sementara, nanti katanya mau dikasih tempat bak. Katanya, pengadaannya belum ada, makanya tempatnya di situ dulu," ujar Patoni.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Bekasi Yayan Yuliana mengatakan, keterbatasan anggaran dan peralatan membuat tempat penampungan sampah terpaksa di jalan. Namun, pihaknya secara rutin mengambil sampah yang menumpuk di tiap penampungan.

"Kami akan coba supaya dirapikan, jangan sampai dipinggir jalan ada terlihat tumpukan sampah. Kami hindarilah, kami akan buat, kalau ada didirikan tempat pembuangan sementara itu lebih bagus, tapi lihat anggaran," ujar Yayan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Buang Pepaya karena Sepi Pembeli, Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Rugi Besar

Buang Pepaya karena Sepi Pembeli, Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Rugi Besar

Megapolitan
Gara-gara Sakit Hati, Seorang Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Gara-gara Sakit Hati, Seorang Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Harga Pepaya di Pasar Induk Kramatjati Anjlok, Pedagang: Tombok Terus

Harga Pepaya di Pasar Induk Kramatjati Anjlok, Pedagang: Tombok Terus

Megapolitan
Pilkada Kota Bogor 2024, Golkar Prioritaskan Koalisi dengan Partai Pengusung Prabowo-Gibran

Pilkada Kota Bogor 2024, Golkar Prioritaskan Koalisi dengan Partai Pengusung Prabowo-Gibran

Megapolitan
Amankan Penetapan Presiden-Wakil Presiden 2024, Polda Metro Kerahkan 4.051 Personel Gabungan

Amankan Penetapan Presiden-Wakil Presiden 2024, Polda Metro Kerahkan 4.051 Personel Gabungan

Megapolitan
Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya karena Pembeli Belum Balik ke Jakarta

Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya karena Pembeli Belum Balik ke Jakarta

Megapolitan
Politisi PAN dan Golkar Bogor Bertemu, Persiapkan Koalisi untuk Pilkada 2024

Politisi PAN dan Golkar Bogor Bertemu, Persiapkan Koalisi untuk Pilkada 2024

Megapolitan
Nasib Tiktoker Galihloss Pelesetkan Kalimat Taawuz Berujung Terseret Kasus Penistaan Agama

Nasib Tiktoker Galihloss Pelesetkan Kalimat Taawuz Berujung Terseret Kasus Penistaan Agama

Megapolitan
Teganya Agusmita yang Tinggalkan Kekasihnya Saat Sedang Aborsi di Kelapa Gading, Akhirnya Tewas karena Pendarahan

Teganya Agusmita yang Tinggalkan Kekasihnya Saat Sedang Aborsi di Kelapa Gading, Akhirnya Tewas karena Pendarahan

Megapolitan
Antisipasi Demo saat Penetapan Prabowo-Gibran di KPU, Warga Diimbau Cari Jalan Alternatif

Antisipasi Demo saat Penetapan Prabowo-Gibran di KPU, Warga Diimbau Cari Jalan Alternatif

Megapolitan
Pendapatan Meningkat 13 Persen, PT KCI Raup Rp 88 Miliar Selama Periode Lebaran 2024

Pendapatan Meningkat 13 Persen, PT KCI Raup Rp 88 Miliar Selama Periode Lebaran 2024

Megapolitan
Soal Penambahan Lift dan Eskalator di Stasiun Cakung, KCI Koordinasi dengan Kemenhub

Soal Penambahan Lift dan Eskalator di Stasiun Cakung, KCI Koordinasi dengan Kemenhub

Megapolitan
Pengurus PAN Sambangi Kantor Golkar Bogor, Sinyal Pasangan Dedie-Rusli pada Pilkada 2024?

Pengurus PAN Sambangi Kantor Golkar Bogor, Sinyal Pasangan Dedie-Rusli pada Pilkada 2024?

Megapolitan
Aduan Masalah THR Lebaran 2024 Menurun, Kadisnaker: Perusahaan Mulai Stabil Setelah Pandemi

Aduan Masalah THR Lebaran 2024 Menurun, Kadisnaker: Perusahaan Mulai Stabil Setelah Pandemi

Megapolitan
Disnaker DKI Terima Aduan terhadap 291 Perusahaan soal Pembayaran THR Lebaran 2024

Disnaker DKI Terima Aduan terhadap 291 Perusahaan soal Pembayaran THR Lebaran 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com