Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kata Pemkot Depok soal Membeludaknya Pendaftaran PPDB

Kompas.com - 19/06/2019, 08:44 WIB
Cynthia Lova,
Icha Rastika

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Membeludaknya pendaftar Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) ke SMA dan SMK negeri di Kota Depok, Jawa Barat menjadi evaluasi bagi Pemerintah Kota Depok.

"Masukan masyarakat diterima dan menjadi bahan evaluasi demi peningatan pelayanan pubik. Karena pendidikan ini wajib dan merupakan pelayanan dasar. Oleh karena itu kewajiban pemerintah provinsi, kabupaten dan kota harus ada perbaikan," kata Sekretaris Daerah Kota Depok Hardiono di SMA Negeri 1 Depok, Jalan Nusantara, Kecamatan Pancoran Mas, Selasa (18/6/2019).

Saat ditanyakan apakah kejadian ini akan menjadi pertimbangan untuk mengambil alih tanggung jawab SMA dan SMK negeri ke Pemkot Depok, ia mengatakan, perlu tenaga dan pikiran menyikapi wacana tersebut.

Baca juga: Soal Zonasi PPDB 2019, Netizen Curhat di Akun Resmi Kemendikbud

Hardiono berjanji akan terus melakukan evaluasi dan koordinasi dengan Dinas Pendidikan Pemrov Jawa Barat.

"Seharusnya terus dievaluasi (PPDB). Tapi ini kan baru saja dipindah ke Pemrov (Jabar) untuk tanggung jawabnya, itu perlu tenaga dan pikiran. Oleh karenanya biarkan perjalanan. Nanti baru evaluasi," ucap dia.

Ia mengatakan, membeludaknya antrean dalam PPDB saat ini terjadi lantaran tingginya animo masyarakat dan adanya kesalahpahaman informasi yang diterima masyarakat.

Hardiono mengatakan, info yang beredar di masyarakat bahwa siapa pun yang mendaftar lebih awal akan diprioritaskan untuk diterima di SMA negeri yang dituju.

Kendati demikian, ia menyebut panitia PPDB di tiap sekolah sudah melakukan sosialisasi dan menyampaikan tata cara daftar.

Baca juga: Soal PPDB 2019, Pengamat: Solidkan Koordinasi Pusat dan Daerah

Dengan hal ini, Hardiano mengatakan, pihaknya akan memasang spanduk pada pendaftaran PPDB SMP yang akan dilaksanakan pada 24 Mei 2019.

"Nanti PPDB SMP ke depannya akan memasang spanduk informasi soal mekanisme pendaftaran besar-besar, supaya paham dan jelas," kata dia.

Orangtua murid masih terlihat antusias mengantre di SMA Negeri 1 Depok pada hari kedua pendaftaran Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tingkat SMA dan SMK negeri se-Jawa Barat, Selasa (18/6/2019).

Berdasarkan pantauan Kompas.com pada pukul 08.00-10.00, tampak para orangtua masih mengantre panjang dengan tertib di depan gerbang sekolah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com