JAKARTA, KOMPAS.com - Rosyid, petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum tengah berjongkok di tepi Jalan Raya Setu, Jakarta Timur, tepat di kolong Tol Jakarta Outer Ring Road, Rabu (19/6/2019) siang tadi.
Tubuhnya menghadap ke arah tembok, tangan kirinya memegang kertas bergambar dua buah ondel-ondel warna-warni, sedangkan tangan kanannya memegang pensil yang menari di atas tembok, menyalin gambar dalam secarik kertas yang ada di tangan kirinya.
Saat itu, Rosyid dan keenam rekannya tengah ditugaskan membuat mural tiga dimensi guna menyambut Hari Ulang Tahun ke-492 DKI Jakarta. Mural itu nantinya akan menghiasi kolong terowongan yang dulu dinodai coretan-coretan tak bermakna.
Baca juga: Sambut HUT DKI, Petugas PPSU Bersihkan Makam Pangeran Jayakarta
"Setiap ada momen-momen besar memang kita selalu ditugasin. Kemarin bikin mural Asian Games, yang sekarang buat HUT DKI sama Tujuh Belasan," kata Rosyid kepada Kompas.com.
Sudah tiga hari Rosyid dan kawan-kawan dikerahkan membuat mural di terowongan itu. Rosyid menuturkan, mereka ditugaskan di sana sejak pukul 10.00 WIB pagi hingga pukul 15.00 WIB sore ketika jam kerjanya berakhir.
Ia menyebut, mereka tetap harus menyelesaikan tugas utamanya yaitu menyapu jalan sebelum turun melukis tembok. Namun, ada kalanya pula mereka meninggalkan pekerjaan utamanya itu.
"Kalau sudah mepet biasanya sih tugas nyapu ditinggal, diganti sama yang lain, saya yang disuruh ngelanjutin di sini," ujar Rosyid.
Baca juga: Cerita Petugas PPSU Merawat Bunga Matahari di Lahan Kosong Pinggir KBT
Rosyid rupanya merupakan salah seorang petugas PPSU yang paling diandalkan untuk membuat mural. Hobi menggambarnya sejak SMP agaknya tersalurkan lewat pekerjaan tambahan itu.
"Belajar biasa saja sih, enggak ada keahlian khusus. Ya hitung-hitung sekalian refreshing juga gambar-gambar begini," kata Rosyid.
Para pasukan oranye itu memang tampak asyik menggambar seolah tak mempedulikan deru mesin kendaraan dan teriknya sinar matahari yang bisa menggangu fokus mereka.
Rosyid berharap, karya mural yang mereka hasilkan dapat mempercantik kota Jakarta. Namun, ia juga hanya bisa pasrah apabila ada tangan-tangan jahil yang mengotori tembok yang sudah dihias.
"Ya mau gimana lagi, tempat umum sih, paling kita benerin lagi, benerin lagi, ya sudah gitu saja," kata pria 36 tahun tersebut menutup perbincangan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.