JAKARTA, KOMPAS.com - Poster soal kajian bulanan di Masjid Fatahillah Balai Kota DKI Jakarta yang menghadirkan Felix Siauw sebagai penceramah beredar di media sosial Twitter pada Selasa (25/6/2019).
Warganet mengkritik acara tersebut. Mereka mengaitkan Felix dengan organisasi Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) yang telah dibubarkan berdasarkan putusan pengadilan pada 2017.
Pemprov DKI Jakarta sempat menyebut acara tersebut dibatalkan. Namun, acara itu tetap digelar pada Rabu (26/6/2019).
Berikut lima fakta soal ceramah Felix Siauw di Masjid Fatahillah Balai Kota DKI Jakarta.
1. Acara sempat dibatalkan
Kepala Sekretariat Dewan Pengurus Korpri DKI Jakarta Amiruddin menyebut kajian bulanan dengan penceramah Felix Siauw dibatalkan. Namun, dia tidak menjelaskan alasan pembatalan acara itu.
"Sudah kami batalin, dibatalin," ujar Amiruddin, Selasa.
2. Felix tetap ceramah
Felix Siauw tetap menjadi penceramah dalam acara kajian bulanan itu pada Rabu siang. Dia tampak memakai batik berwarna cokelat dan peci abu-abu.
Dalam ceramahnya, Felix menyinggung soal dirinya yang disebut radikal.
"Saya dibilang radikal nomor dua di Indonesia. Luar biasa," kata Felix.
"Saya bingung, tiap hari pakai batik, tapi dibilang anti-nusantara," ucap dia lagi.
3. Didemo Banser
Massa dari Barisan Ansor Serbaguna Nahdlatul Ulama (Banser) DKI Jakarta berdemo di depan Balai Kota DKI untuk memprotes kehadiran Felix Siauw sebagai penceramah di Masjid Fatahillah.
Mereka menyebut Felix sebagai tokoh HTI.