Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bayi Bernama "Google" di Bekasi Dapat Cendera Mata dari Google Indonesia

Kompas.com - 01/07/2019, 17:10 WIB
Vitorio Mantalean,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Kabar tentang seorang bayi laki-laki di Rawalumbu, Kota Bekasi, Jawa Barat yang diberi nama "Google" oleh ayahnya sampai ke telinga Google Indonesia. Bayi Google pun dikirimi cendera mata oleh Google Indonesia pada Kamis (28/6/2019) silam sebagai kenang-kenangan.

"Ada beberapa item sih isinya, penghargaan dan kenang-kenangan buat baby Google," ujar sang ibu, Ella Karina saat dikonfirmasi, Senin (1/7/2019) siang. Ella enggan merinci item-item tersebut.

"Salah satunya ya jumper yang lagi dipakai foto baby Google itu," imbuhnya, merujuk jumper berwarna biru tua bertuliskan "Google" yang tengah dikenakan si bayi saat dipotret.

Ella menyebut, cendera mata tersebut dikirim melalui jasa transportasi daring ke rumahnya di Rawalumbu. Sesaat kemudian, pihak Google Indonesia menghubungi ayah Google, Andi Cahya untuk menyampaikan ucapan selamat dan harapan bagi bayi yang lahir pada pengujung November 2018 silam itu.

Baca juga: Cerita Ibu Bayi Google, Awalnya Tak Setuju...

"Pihak Google (Indonesia) mengucapkan selamat dan mendoakan supaya kelak baby Google menjadi anak yang berguna buat banyak orang dan bisa membantu banyak orang," kata Ella.

Ella pun menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Google Indonesia yang telah memberikan cendera mata, meskipun ia tak terbersit keinginan akan hal tersebut. Ia yang awalnya kurang berkenan dengan nama "Google" pemberian suami, kini mengaku kian percaya diri dengan nama anaknya.

"Kita ucapkan banyak terima kasih ya sudah dikasih penghargaan dari pihak Google (Indonesia). Jadi, ada rasa senangnya lah, diperhatikan. Ada rasa lebih percaya diri," aku Ella.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Megapolitan
Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

Megapolitan
Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Megapolitan
Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang 'Pelanggannya' di Kali Bekasi

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang "Pelanggannya" di Kali Bekasi

Megapolitan
Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Megapolitan
Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Megapolitan
Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Megapolitan
Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Megapolitan
Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Megapolitan
Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Megapolitan
Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com