Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bupati Bogor Minta Jokowi Lanjutkan Proyek Jalur Puncak II

Kompas.com - 01/07/2019, 22:28 WIB
Sandro Gatra

Editor

Sumber Antara

CIBINONG, KOMPAS.com - Bupati Bogor Ade Yasin memiliki permintaan khusus pascapenetapan Joko Widodo-Ma'ruf Amin sebagai Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia terpilih, yakni dilanjutkannya pembangunan jalur Puncak II setelah lama terhenti.

"Saya punya 'request' (permintaan), pak Jokowi bangunkan dong Jalur Puncak II, itu saja. Karena untuk meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di daerah Bogor Timur," ujarnya usai kegiatan pemberian Surat Keputusan CPNS, di Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin (1/7/2019), seperti dikutip Antara.

Di samping itu, ia juga berharap pada periode kedua sebagai Presiden RI, Jokowi bisa membangun perekonomian negara melalui visi misi yang sudah disampaikan Jokowi-Ma'ruf sampaikan ketika beberapa bulan lalu berkampanye.

"Semoga bisa membangun Indonesia ini dengan baik dan lebih maju lagi, sesuai harapan beliau menjadi negara dengan kekuatan ekonomi di tahun 2045," kata Politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu.

Ade Yasin mengatakan, Jalur Puncak II dibutuhkan untuk mengatasi padatnya kendaraan di jalur Puncak Cisarua Kabupaten Bogor, terlebih pada hari kerja dan libur Lebaran.

"Saya rasa jalur Puncak II sesuatu yang penting dan 'urgent'. Karena kemacetan di Puncak ini walau pun sudah rekayasa lalu lintas kita maksimalkan, kemudian jalur alternatif, tapi tetap kondisinya begini," ucapnya.

Menurut dia, ketika jalur Puncak Dua terbangun, bisa dilintasi oleh pengendara dengan tujuan Cianjur, Bandung, maupun Cimahi. Dengan demikian, volume kendaraan di jalur Puncak Cisarua bisa berkurang.

Selain mempermudah akses masyarakat, pembangunan jalur yang menghubungkan Sukamakmur Kabupaten Bogor dengan Cipanas Kabupaten Cianjur itu, juga bisa mendongkrak perekonomian warga sekitar. Pasalnya, jika dilihat berdasarkan Indeks IPM di wilayah tersebut masih minim.

Seperti diketahui, selesai pembebasan lahan untuk jalan yang panjangnya mecapai 46 kilometer ini, Kementerian PUPR sempat membangun sebagian jalan Puncak II pada tahun 2015.

Namun proyeknya sempat terhenti lantaran ada perubahan "detil engineering design" (DED) di tengah jalan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

Megapolitan
Siswa SMP di Palmerah Sempat Cekcok dengan Kakak Sebelum Gantung Diri

Siswa SMP di Palmerah Sempat Cekcok dengan Kakak Sebelum Gantung Diri

Megapolitan
Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Megapolitan
Saat Toko 'Saudara Frame' Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Saat Toko "Saudara Frame" Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Megapolitan
9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Megapolitan
Diwarnai Aksi Lempar Botol dan Batu, Unjuk Rasa di Patung Kuda Dijaga Ketat Polisi

Diwarnai Aksi Lempar Botol dan Batu, Unjuk Rasa di Patung Kuda Dijaga Ketat Polisi

Megapolitan
Basarnas Resmikan Unit Siaga SAR di Kota Bogor

Basarnas Resmikan Unit Siaga SAR di Kota Bogor

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 ke Filipina, Total Kerugian Hingga Rp 6 Miliar

Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 ke Filipina, Total Kerugian Hingga Rp 6 Miliar

Megapolitan
Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Siswa SMP di Palmerah Ditemukan Gantung Diri di Kamarnya

Siswa SMP di Palmerah Ditemukan Gantung Diri di Kamarnya

Megapolitan
Selain ke Gerindra, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Juga Mendaftar Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Selain ke Gerindra, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Juga Mendaftar Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Keluarga Pemilik Toko Bingkai 'Saudara Frame' yang Kebakaran Dikenal Dermawan

Keluarga Pemilik Toko Bingkai "Saudara Frame" yang Kebakaran Dikenal Dermawan

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 di Filipina, Percaya karena Pelaku Pernah Berangkatkan Mahasiswa

Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 di Filipina, Percaya karena Pelaku Pernah Berangkatkan Mahasiswa

Megapolitan
 Aksi Lempar Botol Warnai Unjuk Rasa di Patung Kuda

Aksi Lempar Botol Warnai Unjuk Rasa di Patung Kuda

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com