BEKASI, KOMPAS.com - Satu terduga teroris, yaitu Abdurrahman, digerebek Datasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri di perumahan Griya Syariah, Kelurahan Kebalen, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi, Minggu (30/6/2019) siang.
Ada sejumlah hal di balik penggerebekan itu. Abdurrahman yang diketahui menjadi salah satu dari lima terduga teroris yang dicokok polisi pada akhir pekan kemarin rupanya merupakan salah satu orang kepercayaan PW, penggerak organisasi Jamaah Islamiyah (JI) di Indonesia.
Abdurrahman tampaknya sudah dibuntuti polisi sejak beberapa hari lalu. Lokasi penggerebekan juga sudah diamat-amati selama beberapa hari belakangan.
"Sudah dipantau jelas dari jauh-jauh hari. Kan di sana ada empang, kami suka beli lele. Iseng-iseng saja kami beli lele, kami ceburin, kami pancing. Itu orang sering patungan sama saya minta ngikut," ujar Rojiun, Ketua RT 001 RW 007 Kelurahan Kebalen, Senin sore kemarin.
"Kayak dia bilang, 'Patungan yuk, Bang kita beli lele'. Patungan dia kasih duit 30 ribu," imbuhnya.
Baca juga: Sambil Pancing Lele, Intel Polisi Awasi Aktivitas Terduga Teroris di Bekasi
Ketika itu, Rojiun tak pernah menanyakan asal orang tersebut. Dia khawatir pertanyaannya terasa ofensif jika ternyata yang ditanya merupakan warga kampung sebelah.
"Warga saja kami ngiranya, pakai celana buntung," imbuhnya.
Orang tersebut kemudian jarang ikut memancing ikan lele yang mereka beli bersama.
"Saya suruh, 'Bang sini saja ngelepasin ikannya kan di sini'. Dia jawab, 'Enggak apa-apa saya hiburan saja' sambil menghadap ke rumah Pak Rusdan. Dia selalu menghadap ke situ," ungkap Rojiun.
Rusdan diketahui sebagai kakak ipar Abdurrahman yang rumahnya jadi lokasi penggerebekan pada Minggu siang.
Rojiun baru menyadari bahwa orang tersebut intel yang menguntit Abdurrahman ketika penggerebekan itu dilakukan.
"Pas penangkapan lihat, eh ternyata saya kenalin, dia ngikut (penangkapan). Dia masuk ke dalam (rumah atau tidak) saya enggak tahu deh, pokoknya dia di luar nungguin mobil," kata Rojiun.
"Wah ini yang patungan lele nih. Berarti dia diintai sudah lama. Sudah di empang sudah tiga hari," imbuhnya.
Rojiun mengatakan, Abdurrahman bukan penghuni asli rumah di Griya Syariah itu. Rumah yang terletak di dalam klaster yang belum rampung dibangun itu merupakan milik kakak ipar Abdurrahman, Rusdan
Abdurrahman diringkus petugas Densus 88 waktu menginap di rumah kakak iparnya itu. Dia diketahui menginap di rumah Rusdan tersebut sejak Sabtu lalu sebelum digelandang polisi keesokan harinya pada pukul 11.30 WIB.
Baca juga: Teroris PW Berangkatkan WNI ke Suriah Hingga Enam Gelombang